Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Takut Pikun saat Lansia? Jaga Daya Ingat dengan Hal Ini

Semakin bertambah usia, semakin lemah kemampuan otak dalam menyerap informasi. Ada berbagai cara yang dapat dilakukan agar tidak pikun di usia tua,

16 Maret 2019 | 19.55 WIB

Ilustrasi lansia berkebun. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi lansia berkebun. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Semakin bertambahnya usia, semakin menurun pula kemampuan otak dalam menyerap informasi. Tapi, ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kemampuan daya ingat Anda agar tak pikun ketika lansia. Dokter spesialis saraf, Yuda Turana, membagikan beberapa tipnya.

Baca: Usia Versus Pikun, 2 Hal Penyebab Pikun

Salah satu cara yang paling ampuh untuk meningkatkan dan menjaga daya ingat adalah dengan melakukan aktivitas fisik. Olahraga yang disarankan Yuda ialah jalan atau lari di pagi hari. Menurutnya, berjalan dan berlari di pagi hari dapat mengaktifkan protein yang mempertahankan kelangsungan hidup otak atau BDNF.

“Tidak ada obat yang dapat mengaktifkan Brain Derived Neurotrophic Factor (BDNF) ini. Padahal, ini yang membuat otak menjadi cemerlang. Ternyata, hanya satu caranya untuk mengaktifkan yaitu dengan jalan dan lari pagi,” katanya dalam acara How to Increase Memory Capacity: Brain Concept of Learning di Jakarta, Jumat, 15 Maret 2019.

Selanjutnya, Yuda memaparkan dalam presentasinya bahwa daya ingat dapat dijaga dan ditingkatkan dengan mengurangi tingkat stres. Meski ia mengatakan bahwa emosi negatif cenderung lebih mudah diingat oleh otak, namun konsolidasi justru didapat saat kondisi tenang. “Kalau Anda mengurangi tingkat stres, itu dipercaya dapat memperkuat daya ingat,” katanya.

Mengkonsumsi makanan yang bergizi dan mengurangi alkohol adalah hal penting lainnya. Menurut Yuda, mengkonsumsi makanan seperti sayuran hijau dan ikan yang mengandung asam lemak omega-3 dapat menjaga dan mengoptimalkan fungsi otak.

“Alkohol harus dibatasi karena penelitian pun menunjukkan bahwa kebiasaan ini dapat berdampak buruk pada proses berpikir dan memori,” katanya.

BacaIni Alasan Pikun Tak Boleh Dispelekan  

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini




Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus