Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Skinny fat merupakan sebutan bagi mereka yang memiliki badan kurus namun tinggi lemak. Dikenal juga sebagai obesitas pada berat badan normal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meski terlihat sehat, orang dengan skinny fat rentan mengalami peradangan serta terkena diabetes dan kardiovaskular.
Tanda-tanda Skinny Fat
1. Memiliki Berat Berlebih pada Pinggang
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip Health, berat berlebih pada bagian pinggang dan perut menandakan adanya kelebihan lemak. Bentuk pinggang pada pria cenderung mirip "apel" dan wanita "pir".
Sebuah studi pada 2015 menemukan bahwa kelebihan lemak di area pinggang dan perut meningkatkan risiko kematian dini. Lemak di area tersebut lebih berpotensi mengakibatkan penyakit kardiovaskular dibandingkan lemak di area tubuh lainnya. Lemak di sekitar perut menyebabkan resistensi insulin dan protein inflamasi.
2. Massa Otot Rendah
Orang yang tidak kelebihan berat badan atau obesitas bisa memiliki kadar lemak tubuh yang berlebihan. Terutama jika jarang berolahraga dan memiliki massa otot yang rendah.
Massa otot rendah dapat ditandai dari kurangnya kemampuan mengangkat beban sebagaimana mestinya. Serta mudah lelah saat melakukan aktivitas fisik sehari-hari.
Dalam kondisi ini, cobalah untuk rutin melakukan aerobik, jalan cepat, berlari, atau bersepeda. Olahraga tersebut membantu membangun massa otot, meningkatkan metabolisme, dan membakar lemak.
3. Pola Makan Tidak Sehat
Sering mengkonsumsi junk food dan soda tanpa kenaikan berat badan dapat menandai adanya penumpukan lemak. Sebaiknya mulai hitung asupan kalori dan hindari berbagai makanan tidak sehat.
Sebab, sering mengkonsumsi junk food, gula ,dan makanan berlemak dapat merusak organ. Serta meningkatkan risiko diabetes, penyakit jantung, kanker, dan lain sebagainya.
Penyebab Skinny Fat
1. Genetik
Mengutip Healthline, beberapa orang cenderung mengalami skinny fat secara genetik. Di mana presentase lemak tubuh mereka lebih tinggi dibandingkan massa otot.
2. Mengonsumsi Makanan Tinggi Gula
Makanan tinggi gula dapat berdampak negatif pada komposisi tubuh. Penelitian menemukan adanya korelasi konsumsi gula terhadap peningkatan lemak tubuh.
3. Usia
Orang lanjut usia lebih berpotensi mengalami skinny fat. Di mana mereka kehilangan banyak otot dan mengalami peningkatan lemak tubuh.
Kehilangan otot terkait usia ini dikenal sebagai sarcopenia. Perubahan hormonal yang membuat tubuh lebih sulit mempertahankan otot.
DELFI ANA HARAHAP
Pilihan Editor: Badan Kurus tapi Pinggang Lebar, Awas Skinny Fat