Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tape singkong dibuat dengan teknik fermentasi atau pemeraman. Dilansir dari laman Kanal Pengetahuan dan Informasi Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM), 29 Oktober 2017, saat fermentasi akan terjadi pemecahan molekul-molekul pati pada singkong menjadi gula sederhana.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gula sederhana itu lalu akan diubah menjadi alkohol oleh bakteri Saccharomyces cereviciae dan kemudian akan diubah menjadi asam-asam organik. Berkat proses fermentasi ini, singkong akan memiliki tekstur yang lunak dan rasa yang manis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tak hanya cita rasanya yang lezat, tape singkong juga memiliki beragam manfaat. Di antaranya adalah bermanfaat bagi pencernaan.
Kandungan serat dalam singkong tidak larut dalam air, sehingga akan memperlancar proses buang air besar serta membantu menyerap dan membuang toksin dalam usus. Dampaknya, pencernaan akan lebih sehat.
Dalam tape singkong juga terkandung sejumlah mineral penting, seperti fosfor dan kalsium. Mineral-mineral ini bisa membantu menguatkan tulang dan mencegah tulang agar tidak mudah keropos.
Selain itu, tape singkong dapat mencegah anemia. Ini karena terdapat kandungan vitamin B kompleks dan beberapa vitamin lainnya, sehingga bisa meningkatkan produksi sel darah merah.
Ragam manfaat tape singkong ini bisa dikembangkan untuk produksi oleh-oleh khas daerah. Selain itu, tape singkong juga bisa diolah lebih lanjut menjadi beragam kuliner, seperti tape bakar, donat tape, dan sebagainya.
AMELIA RAHIMA SARI