Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Umur simpan pisang yang singkat sering membuat pusing. Tak lebih dari dua hari, kulit pisang yang semula kuning cerah berubah berbintik-bintik coklat dan buahnya pun jadi lembek.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Seperti banyak buah lainnya, pisang mengalami perubahan zat biokimia setelah dipanen sehingga harus segera dijual atau dikonsumsi. Penjual biasanya menjajakan pisang dengan bonggolnya agar segar lebih lama dan tak cepat matang. Percobaan pernah dilakukan dan hasilnya pisang yang dijual dalam bentuk sisir, bukan satuan, lebih tahan lama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cara terbaik untuk membantu menjaga kesegaran pisang adalah dengan menyimpannya dalam temperatur ruang di tempat yang sejuk dan gelap sehingga mendapat udara yang segar dan berventilasi baik. Menurut pakar, buah akan cepat matang bila ditaruh dekat kompor atau terkena sinar matahari langsung.
Suhu 12 derajat Celcius
Kepada Express, pakar di perusahaan buah segar Dole mengatakan, "Pisang harus disimpan dengan suhu 12 derajat Celcius karena mereka matang lebih cepat di tempat yang hangat. Idealnya ruangan yang gelap tanpa sinar matahari langsung."
Beberapa kreator konten justru menyarankan cara menyimpan pisang secara satuan dan bukan per sisir untuk membantu memperlambat proses pematangan. Dasar pendapat mereka adalah kadar gas etilen yang lebih rendah dibanding jika buah disimpan dalam jumlah banyak.
Aturan yang sama juga berlaku bila pisang disimpan bersama buah-buahan lain karena gas etilen yang dilepaskan buah-buahan itu akan mempercepat pematangan. Agar segar lebih lama, bungkus buah dengan tisu dapur basah, alumunium foil, atau plastik cling film bisa membantu. Pasalnya, aliran gas etilen jadi terhambat.