Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Temuan Dua Masalah Umum bagi Milenial dan Gen Z Yang Hendak Menikah

Dua masalah berhubungan dengan harapan orang tua dan anggaran dana yang terbatas bagi mereka untuk menikah.

8 Februari 2025 | 16.37 WIB

Sejumlah pengunjung meramaikan Jakarta Wedding Festival (JWF) 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat, 30 Agustus 2024. Mengusung tema Romantic in Coquette JWF 2024 menghadirkan 500 vendor pernikahan yang berlangsung hingga 1 September 2024. Tempo/Ilham Balindra
Perbesar
Sejumlah pengunjung meramaikan Jakarta Wedding Festival (JWF) 2024 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat, 30 Agustus 2024. Mengusung tema Romantic in Coquette JWF 2024 menghadirkan 500 vendor pernikahan yang berlangsung hingga 1 September 2024. Tempo/Ilham Balindra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta -- Setidaknya ada dua masalah umum yang dihadapi kalangan milenial dan generasi (Gen) Z yang ingin menikah. Perusahaan riset Populix menyebutkan, dua masalah tersebut berhubungan dengan harapan orang tua dan anggaran dana yang terbatas bagi mereka untuk menikah. “Meskipun ada sedikit penurunan khususnya pada faktor keterbatasan anggaran, pada dasarnya temuan ini senada dengan data yang kami temukan dua tahun lalu,” ujar Vice President of Research Populix Indah Tanip lewat keterangan tertulis, Jumat, 7 Februari 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Dalam laporan terbaru bertajuk “Pre and Post Wedding: Financial Planning and Management”, secara keseluruhan Populix mengungkapkan lima tantangan yang dihadapi milenial dan gen-Z yang saat ini sedang merencanakan pernikahan. Dimulai dari keterbatasan anggaran yang dialami 59 persen calon mempelai dan ekspektasi orangtua yang dikeluhkan oleh 57 persen pasangan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Selain itu ada 46 persen responden yang mengaku mengalami kesulitan untuk mencapai kesepakatan dengan pasangannya. Serta, sebanyak 46 persen responden yang kesulitan menemukan titik temu dengan berbagai vendor pernikahan, seperti wedding organizer, katering, juga pengelola gedung. Masalah lain yaitu keterbatasan waktu persiapan pernikahan yang dialami 38 persen calon mempelai.

Milenial dan Gen Z merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan generasi atau kelompok orang yang lahir dalam rentang waktu tertentu. Di Indonesia, Milenil atau Gen Y dikelompokkan sebagai generasi yang lahir antara 1981 sampai 1995. Adapun Gen X dikelompokkan lahir pada 1996-2010. 

Riset lanjutan oleh Populix dengan tema sejenis pada 2023 itu kali ini secara khusus juga meneliti pengalaman lebih dari 500 pasangan yang sudah menikah. “Mereka menyebutkan faktor keuangan dan ekspektasi keluarga menjadi dua tekanan sosial yang paling sering dialami sebelum menikah," kata Indah.

Dari delapan tekanan prapernikahan sesuai pengalaman pasangan yang sudah menikah, diketahui tiga di antaranya dipengaruhi oleh keluarga. Sebanyak 37 persen responden mengalami tekanan untuk menemukan pasangan yang sesuai dengan harapan keluarga. Sementara 33 persen responden mengeluhkan adanya dorongan untuk segera menikah dari keluarga, dan 25 persen responden merasa tertekan untuk mematuhi norma atau tradisi pernikahan keluarga.

Selain itu, menurut Indah, ada tiga faktor yang berasal dari segi finansial maupun karier. Seperti tekanan untuk mapan secara finansial sebelum menikah yang diungkapkan 35 persen responden, tekanan untuk mengadakan pernikahan besar dan mewah (16%), dan tekanan untuk menyelesaikan pendidikan atau mencapai jenjang karier tertentu sebelum menikah (12%). 

Bagi 31 persen responden, mereka juga merasa tertekan oleh pertanyaan yang sering dari kerabat dan teman soal rencana pernikahan. Sedangkan 33 persen responden mengalami tekanan saat membandingkan diri dengan teman yang sudah menikah. ”Faktor utama dalam menghadapi tekanan ini adalah kesiapan mental dan emosional, yang menunjukkan bahwa kesiapan pribadi adalah kunci bagi mereka ketika mempertimbangkan pernikahan,” kata Indah.

Beragam temuan itu diperoleh Populix lewat survei kepada 1.038 responden yang mayoritas generasi milenial dan Z pada September 2024. Responden kemudian terbagi menjadi responden lajang sebanyak 512 orang, yang sekitar 70 persennya berencana untuk menikah. Kemudian 526 orang responden yang sudah menikah. Sebagian besar responden datang dari kelas pekerja, dengan latar belakang sosial ekonomi yang didominasi oleh kalangan menengah ke atas.

Anwar Siswadi (Kontributor)

Anwar Siswadi (Kontributor)

Kontributor Tempo di Bandung

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus