Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Tertarik Memelihara Burung Kakatua? Simak Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

Meski tampak menggemaskan dengan bulu yang indah dan suara lucunya, memelihara kakatua itu sulit karena butuh ketelatenan dalam merawatnya.

16 Maret 2025 | 04.00 WIB

Burung kakatua putih. ANTARA
Perbesar
Burung kakatua putih. ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Siapa yang tidak gemas melihat burung kakatua, dengan warnanya yang cantik dan kepandaiannya menirukan suara manusia? Bila Anda tertarik untuk memeliharanya, berikut yang perlu diperhatikan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meski tampak menggemaskan dengan bulu yang indah dan suara lucunya, Dr. Amelia Baldwin, dokter hewan dari Exotics Animal Hospital di Chicago, Amerika Serikat, mengingatkan orang yang tak punya pengalaman memelihara burung dan ingin memiliki kakatua. Apalagi ada lebih dari 300 jenis burung ini di dunia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

"Burung ini tidak ideal buat yang baru pertama kali memelihara hewan. Kakatua butuh banyak perawatan dan stimulasi mental," ujar Baldwin kepada USA Today edisi 14 Maret 2025.

Kakatua Butuh Ketelatenan

Baldwin mengatakan memelihara kakatua itu sulit karena burung ini butuh setidaknya lima jam sehari untuk dilatih dan berinteraksi dengan manusia agar bisa hidup secara alami. Burung ini juga mudah kotor dan tubuhnya sangat sensitif.

Klinik tempat Baldwin praktek menyarankan menempatkan kakatua dalam sangkar yang cukup besar agar tak menghalangi saat ia mengepakkan sayapnya yang lebar. Di bagian dalam sangkar harus ada palang vertikal dari besi stainless dan sangkar ditempatkan di ruangan dengan suhu terkontrol dan bebas asap.

"Ingat, saluran pernapasan mereka sangat sensitif. Anda tak boleh menggunakan lilin, aerosol, dan alat masak yang bukan antilengket," saran Baldwin.

Jadi, jangan taruh sangkar di dekat dapur atau membiarkan burung dilepaskan di area tersebut, dengan asap dari alat masak yang mungkin beracun dan kemungkinan kakatua menyentuh alat masak yang panas. Klinik Burung dan Hewan Eksotik di Long Island mengingatkan pada dasarnya kakatua itu sangat jorok dan akan memendam kotoran atau makanannya di dasar sangkar. Karena itu, sebuah klinik di New York menyarankan untuk rutin membersihkan sangkar setiap hari.

"Membersihkan sangkar yang seksama harus dilakukan setidaknya sekali seminggu atau lebih sering lagi, tergantung kebutuhan dan kebersihan burung. Pastikan untuk membersihkan seluruh jeruji, aksesori atau mainan burung, dan celah-celah yang terdapat kotoran dan sisa makanan," tulis klinik tersebut.

Perhatikan Makanannya

Terkait makanan, Baldwin dan para dokter hewan lainnya menyarankan kakatua diberi pelet dan camilan seperti buah dan sayuran segar. Pender Exotics di Fairfax, Virginia, mengimbau tak memberi makan alpukat atau makanan tinggi garam, gula, dan lemak kepada kakatua. Klinik tersebut meminta pemilik tak bergantung 100 persen pada makanan berbentuk biji-bijian karena bisa menyebabkan obesitas dan kekurangan vitamin.

"Beberapa jenis biji-bijian dijual dengan embel-embel bervitamin namun vitamin hanya dioleskan di kulit biji yang akan hilang saat burung mengupasnya dan memakan isinya. Tak masalah jika ingin memberi makan biji-bijian tapi jangan lebih dari 15-20 persen dari pola makannya," lanjut klinik tersebut.

Meski perawatannya rumit dan tak murah, Baldwin mengatakan kakatua masih menjadi hewan peliharaan favorit. Jika bingung ingin mencari atau membeli ke mana, coba kunjungi penampungan atau tempat penyelamatan kakatua liar. Bila khawatir umur burung akan lebih lama dari pemilik, maka pilihlah kakatua yang berusia agak tua.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus