Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Tinggi Lemak dan Kalori, Waspadai Efek Makan Kue Kering Berlebihan

Kue kering seperti nastar yang sering disajikan saat lebaran sebaiknya tidak dikonsumsi terlalu banyak karena mengundang dampak negatif bagi tubuh.

21 Maret 2024 | 15.20 WIB

Pekerja mencetak kue di pabrik kue kering J & C Cookies di Bandung, Jawa Barat, 30 Maret 2023. Pabrik kue kering ternama ini memproduksi 500 lusin kue kering per hari untuk memenuhi pemesanan kue selama Ramadan dan lebaran dari berbagai daerah. TEMPO/Prima Mulia
material-symbols:fullscreenPerbesar
Pekerja mencetak kue di pabrik kue kering J & C Cookies di Bandung, Jawa Barat, 30 Maret 2023. Pabrik kue kering ternama ini memproduksi 500 lusin kue kering per hari untuk memenuhi pemesanan kue selama Ramadan dan lebaran dari berbagai daerah. TEMPO/Prima Mulia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Kue kering seperti nastar menjadi camilan favorit terutama saat momen Lebaran. Namun, tahukah Anda bahwa sebagian besar kue kering mengandung kalori dan gula yang tinggi?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Kandungan Gizi Kue Kering

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Ahli gizi Tirta Prawita Sari menjelaskan bahwa mengonsumsi tiga nastar setara dengan sepiring nasi, dengan kandungan kalori mencapai 120-140 kalori. Meskipun terlihat kecil, kue kering seperti nastar memiliki kandungan karbohidrat tinggi dari tepung dan gula, namun sedikit protein dan lemak.

“Problem kue kering terbuat dari gula dan tepung, kebanyakan tepung putih yang sudah tidak ada serat. Jadi, kue kering itu makanan kecil, tapi bicara zat gizi banyak kalori,” kata Tirta.

Dengan kata lain, kue kering adalah sumber kalori yang tinggi tanpa nutrisi yang seimbang. Selain itu, kandungan lemak tinggi dalam mentega dan margarin yang digunakan sebagai bahan pembuat kue kering dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.

Bahaya konsumsi gula berlebihan

Selain kandungan kalori tinggi, kue kering juga memiliki kandungan gula yang tinggi. Sepotong biskuit atau kukis bisa mengandung 11-20 gram gula, yang jika dikonsumsi secara berlebihan dapat menambah asupan gula dalam tubuh tanpa disadari.

Kementerian Kesehatan menyarankan untuk membatasi konsumsi gula harian hingga 50 gram atau setara dengan empat sendok makan. Meskipun gula merupakan sumber energi yang diperlukan tubuh, konsumsi berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti obesitas, diabetes, dan peradangan kronis yang berdampak pada kesehatan jangka panjang.

Medical Underwriter Sequis, Debora Aloina Ita Tarigan, mengatakan dampak buruk yang dihasilkan konsumsi gula berlebihan mungkin tidak akan dirasakan dalam waktu dekat tapi berpengaruh untuk kesehatan jangka panjang.

Dengan demikian, penting untuk memperlakukan kue kering sebagai makanan pendamping, bukan sebagai camilan utama. Memperhatikan porsi dan membatasi konsumsi kue kering saat merayakan lebaran tidak hanya membantu menjaga keseimbangan gizi tubuh, tetapi juga melindungi kesehatan jangka panjang Anda.

Menyadari kandungan kalori dan gula dalam kue kering serta mengatur konsumsi secara bijak adalah langkah awal untuk menjaga kesehatan tubuh dan mencegah masalah kesehatan yang mungkin timbul akibat konsumsi berlebihan.

YAYUK WIDIYARTI | MILA NOVITA | ANTARA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus