Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Tips Budidaya Tanaman Selada

Tanaman selada sangat potensial untuk dibudidayakan di Indonesia yang beriklim tropis

26 Desember 2022 | 14.29 WIB

Image of Tempo
material-symbols:fullscreenPerbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Tanaman Selada kini mulai banyak dilirik oleh pembudidaya karena permintaan pasar akan sayuran ini kian meningkat. Selada memang telah lama dikenal di Indonesia, namun budidaya selada masih belum meluas.

Selada banyak ditanam di daerah yang beriklim sedang. Budidaya tanaman selada sudah dilakukan sejak 2.500 tahun yang lalu. Tanaman ini dulunya berasal dari kawasan Asia Barat dan Amerika lalu meluas hingga ke Karibia, Malaysia, Afrika dan Filipina. Hingga selanjutnya tanaman selada meluas ke negara beriklim sedang. 

Tanaman selada sangat berpotensi untuk dikembangkan di Indonesia, selain karena iklimnya cocok, tanaman selada membawa keuntungan besar bagi para pembudidaya. Hingga kini selada bahkan digunakan untuk sajian makanan mewah, tak heran harganya bisa sangat tinggi. 

Mengutip dari buku berjudul ‘Praktis Bertanam Selada dan Andewi Secara Organik’, dijelaskan bahwa konsumsi selada bermanfaat sebagai bahan pangan bergizi dan berguna untuk mendinginkan perut. Selada mengandung beragam nutrisi seperti protein, lemak, karohidrat, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin A, vitamin B, vitamin C dan air. 

Mengutip dari jurnal agrida, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan dalam budidaya selada diantaranya adalah :

1. Pembibitan 

Baca : 5 Manfaat Selada Merah bagi Kesehatan 

Benih selada yang akan ditanam haru baik dan berkualitas dan memenuhi kriteria seperti benih harus murni, bebas dari hama dan penyakit serta berasal dari varietas unggul. 

2. Penyiapan Lahan 

Lahan sebelumnya telah dicangkul dan dibentuk bedengan – bedengan. Lalu tanah diberi pupuk kandang. Pada lahan juga diberikan saluran pembuangan air agar tanaman tidak tergenang

3. Penanaman 

Setelah persiapan lahan selesai dan benih telah disemai sekitar 24 – 28 hari, maka dilakukan penanaman. Pada umur tersebut biasanya bibit sudah memiliki 2 – 4 helai daun. 

4. Perawatan Tanaman Selada 

Perawatan tanaman selada meliputi pemupukan dan pengairan, tanaman diberi pupuk jenis NPK yang berbentuk larutan. Sedangkan untuk pengairan dilakukan 2 – 3 kali sehari untuk menggantikan air yang telah diserap tanaman. 

5. Pengendalian Hama dan Penyakit 

Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan memberikan fungisida berupa Dithane M 45. 

6. Panen 

Umur panen tanaman selada sekitar 50 hari setalah tanam, panen dilakukan dengan cara memotong tangkai persis diatas helaian daun yang terbawah untuk mencegah penyakit yang terdapat pada tanah. 

MELINDA KUSUMA 

Baca : Ketika Kelinci Kalah Lomba Makan Selada Melawan Manusia

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus