Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Warna putih, jingga, hitam, merah, dan kuning menghiasi kolam dan membuat mata ingin selalu memperhatikannya. Apalagi warna-warna itu selalu bergerak lincah dalam air. Warna cerah yang dihasilkan dari ikan koi itu terus menggoda pengunjung untuk memandang ke dalam kolam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rizal Husain, pemilik ikan itu, telah bergelut dengan ikan koi sejak tahun 2001. Menurut dia, memelihara ikan koi merupakan hobi yang menyenangkan. Karena corak yang keluar pada sisik ikan ini dapat menenteramkan pikiran dan menjadi hiburan tersendiri.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pria yang lahir pada Desember 1971 ini memberi beberapa masukan cara memelihara ikan yang berharga mahal itu. Menurut dia, hobi ini tak terlalu mahal, jika bisa disiasati. Pertama, siapkan kolam ikan. Menurut dia, kolam yang ideal adalah kolam yang memiliki kedalaman 1,5 meter dengan bentuk memanjang. "Agar ikan lebih leluasa berenang," katanya kepada Tempo awal Januari 2011 di Makassar.
Sirkulasi air juga harus diperhatikan. Penyediaan aerator dalam kolam sangat penting sebagai penyuplai oksigen untuk ikan. Meskipun terdapat aerator, jumlah ikan dalam kolam harus dijaga. Menurut Rizal, jika jumlahnya terlalu banyak, pertumbuhan ikan dapat terganggu. "Untuk kedalaman 1,5 meter dan lebar 1 meter lebih baik kurang dari 20 ekor ikan dalam satu kolam," katanya.
Ikan koi yang sehat dapat dipilih dengan cara melihat bentuk tubuh dan coraknya. Selain itu, pemberian pakan tak boleh terlalu sering dilakukan. Cukup dua hingga tiga kali sehari. "Dan yang paling penting bagi pemula, mulailah dari ukuran ikan yang kecil agar bisa mengetahui tingkah laku ikan sejak dini," katanya.