Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Malang -Tragedi Kanjuruhan yang terjadi Minggu, 1 oktober 2022 menyisakan duka mendalam. Kepanikan dari penonton ditengarai menjadi penyebab, yang berujung pada meninggal akibat berdesak-desakan hingga terinjak.
Dalam psikologi, bagaimanakah sebenarnya orang yang panik di dalam stadion?
Hakikat Panik dalam Psikologi
Dalam ilmu psikologi, kepanikan disebut juga sebagai panic attack atau panic disorder. Menurut clavelandclinic, panic attack adalah suatu kondisi yang menyebabkan perasaan takut yang tiba-tiba dan singkat serta reaksi fisik yang kuat sebagai respons terhadap situasi biasa yang tidak mengancam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Lebih lanjut, siapapun dapat mengalami panic attack. Tidak peduli usia berapapun atau jenis kelamin apapun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Umumnya panic attack pertama kali terjadi pada masa remaja atau dewasa awal. Namun orang-orang dari segala usia, termasuk anak-anak, dapat mengalami serangan panik. Kemudian, wanita memiliki risiko dua kali lebih besar untuk mengalami panic attack daripada pria.
Panic attack kerap kali dimulai secara tiba-tiba atau tanpa peringatan, mereka dapat menyerang kapan saja.
Panic attack memiliki banyak variasi, tetapi gejala biasanya memuncak dalam beberapa menit. Anda mungkin merasa lelah dan lelah setelah panic attack mereda. Beberapa gejala atau tanda dari kemunculan panic attack umumnya mulai dari rasa malapetaka atau bahaya yang akan datang, takut kehilangan kendali, detak jantung yang cepat, berkeringat, gemetar, hingga sesak napas.
Baca juga : Kapolri Iming-imingi Anak Korban Tragedi Kanjuruhan Jadi Polisi, Ini Kata Pengamat
Panik dalam Stadion
Bagi banyak orang, sepak bola adalah pelarian. Tempat mereka bisa pergi, merasakan rasa kebersamaan dan melupakan tekanan kehidupan sehari-hari mereka. Namun, harapan tersebut bisa bertolak belakang bila Anda mengalami kepanikan yang justru disebabkan oleh sepakbola.
Sebagaimana penjelasan di atas, kepanikan dapat melanda di manapun dan kapanpun, tidak terkecuali di stadion. Baik pemain, pelatih, official, maupun suporter dapat mengalami hal yang sama.
Mengutip dari solentmind, ada beberapa waktu yang memungkinkan...
Mengutip dari solentmind.org.uk, ada beberapa waktu yang memungkinkan seseorang untuk mengalami kepanikan di dalam stadion, khususnya saat tim kesayangan bermain pada laga tandang. Yakni saat pra pertandingan, maupun di tribun.
Cara Mengatasi Kepanikan
Cara mengatasi kepanikan di stadion dapat diatas dengan beberapa cara. Antara lain:
- Hadir bersama kawan
Sama seperti perjalanan, menghadiri permainan dengan teman dapat secara signifikan mengurangi kecemasan. Khususnya ketika Anda dapat berbicara dengan mereka jika Anda merasa cemas.
- Kursi yang tepat
Jika mampu, pikirkan bagaimana tempat duduk dapat membantu Anda. Misalnya memiliki kursi ujung sehingga Anda memiliki ruang di satu sisi atau jika Anda bersama teman-teman memiliki kursi di antara mereka sehingga Anda tidak berada di sebelah seseorang yang tidak Anda kenal.
- Masuk sebelum banyak orang
Semakin dekat kick off, semakin banyak penonton yang datang. Masuk lebih awal, temukan tempat duduk Anda, merasa nyaman dan biarkan stadion memenuhi Anda.
Selain itu, cobalah untuk mendapatkan minuman, makanan, baca program hari pertandingan dan tonton pemanasan untuk membuat pikiran Anda sibuk sampai pertandingan.
Coretan vandalisme "polisi pembunuh" terlihat di dinding Stadion Kanjuruhan, setelah kerusuhan pasca-pertandingan sepak bola antara Arema vs Persebaya, di Malang, Jawa Timur, Sabtu, 3 Oktober 2022. Sejumlah coretan terlihat di stadion sebagai aksi protes atas tindakan aparat yang menggunakan gas air mata dan berujung dengan tewasnya 131 orang. REUTERS/Willy Kurniawan
Langkah Lain
Di samping itu, ada hal yang dapat anda lakukan juga jika mendapati orang lain mengalami panic attack di stadion:
- Kenali gejala kepanikan
Ada beberapa gejala seseorang mengalami panic attack, contohnya banyak berkeringat, sulit bernapas, jantung berdebar kencang, gemetar hingga napas tersengal.
- Perhatikan personal space
Berhati-hatilah dengan ruang pribadi mereka, orang yang mengalami serangan panik seringkali akan peka terhadap ruang mereka sendiri. Jika mereka meminta untuk dibiarkan sendiri, lakukan jika Anda yakin mereka tidak dalam bahaya langsung.
- Tawarkan minum
Menawarkan sebotol air bisa menjadi cara sederhana untuk membantu. Menenggak air dapat efektif dalam menyadarkan orang tersebut, serta mencegah dehidrasi yang dapat menyebabkan gejala kecemasan.
- Dengarkan dan jangan menghakimi
Dengarkan, bersabar, dan jangan menyela orang yang sedang berbicara. Gunakan petunjuk minimal seperti 'Saya mengerti' dan ajukan pertanyaan klarifikasi yang berguna untuk mengomunikasikan bahwa Anda telah mendengar apa yang dikatakan orang tersebut.
- Arahkan dukungan
Setelah Anda merasa ia telah tenang, rekomendasikan untuk mencari dukungan lebih lanjut. Beberapa orang mungkin sudah menerima dukungan, hargai privasi mereka jika mereka tidak ingin melanjutkan percakapan.
DANAR TRIVASYA FIKRI
Baca juga : Polri Periksa 31 Anggotanya dalam Tragedi Kanjuruhan Malang
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.