Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Atlet Asics Indonesia Robi Syianturi mengatakan ada perbedaan signifikan yang dialaminya ketika berlari di dalam negeri dan di luar negeri. "Iklim lari di Indonesia dan di luar negeri sangat berbeda," katanya di pada 19 Juli 2024 di Bandung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Robi yang baru awal Juli lalu baru mengikuti ajang lari internasional di Gold Coast, Australia mengatakan kesadaran masyarakat di festival lari Internasional dunia luar biasa. "Masyarakat di luar negeri itu kepeduliannya sangat besar. Mereka kan harus jaga nama baik daerahnya juga," kata atlet Bangka Belitung itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelum berkompetisi di Gold Coast, Robi juga berhasil mendapatkan posisi ke-100 dari 38,000 peserta di ajang lari maraton tahunan yang diselenggarakan di Tokyo, Jepang pada Maret 2024. Bulan April 2024, Robi kembali berhasil meraih prestasi dengan mendapatkan predikat pelari tercepat mewakili Asia Tenggara di ajang speed race, Festival of Running yang diselenggarakan oleh Asics di Paris.
Salah satu kesadaran masyarakat yang sangat signifikan adalah saat para warga mendahulukan para pelari dalam berbagai kesempatan. Warga akan menahan diri untuk melintas sebelum para pelari lewat. Para pengendara mobil juga biasanya akan sabar menunggu para pelari lewat sebelum akhirnya melaju. "Kesadaran masyarakat di luar negeri luar biasa," katanya.
Contoh lain yang Robi ingat adalah bagaimana masyarakat mau tetep berada di luar jalur pelari, tanpa harus ada pagar menghalangi. "Kalau di kita, udah ada pagar saja masih terus dilompatin (demi mau lewat)," katanya.
Ia berharap semakin banyak masyarakat Indonesia yang mendukung ajang lari nasional maupun internasional, salah satunya seperti Pocari Sweat Run 2024.
President Director Asics Indonesia Sota Fukushima pada 19 Juli 2024/Asics
President Director Asics Indonesia Sota Fukushima mengatakan memang lingkungan lari di Indonesia masih butuh terus ditingkatkan. Ia membandingkan tren olahraga lari di Indonesia dengan Jepang, negara asalnya.
Ia mengatakan di Jepang, infrastruktur larinya udah cukup baik. "Walau begitu, ada potensi yang sangat tinggi soal lingkungan lari di Indonesia melihat tren lari yang juga semakin baik di sini," katanya.
Ia sangat yakin perbaikan infrastruktur lomba lari di Indonesia bisa meningkat melihat semakin banyak orang yang ingin sehat. "Semoga tren ini semakin baik, dan semoga Asics bisa ikut membantu meningkatkan kebiasaan sehat masyarakat itu," katanya.