Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Upaya Kenalkan Tuak Manis, Lombok Barat Gelar Mixology Competition

Mixology Competition juga digelar untuk menyegarkan para bartender yang selama ini aktivitasnya terbatas karena pandemi Covid-19.

30 Oktober 2021 | 20.57 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Mataram - Sebanyak 19 orang bartender dari berbagai kota dan kabupaten se-pulau Lombok mengadu keterampilan dalam Mixology Competition di Sunset Bar Belacio Kila Senggigi Beach Hotel, Jumat, 29 Oktober 2021. Mereka berkompetisi mengolah minuman tradisional tuak manis atau air nira sebagai basic "signature drinks".

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Barat Saepul Akhkam mengatakan bahwa Mixology Competition ini sengaja memilih tuak manis sebagai bahan baku untuk  mengangkat sumber daya alam Pulau Lombok. Harapannya, tuak manis ini bisa dikemas lebih modern dan citranya naik menjadi minuman yang menyehatkan tubuh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Yang diinginkan Dispar Lobar tuak manis tak hanya dikenal di daerah kita saja, tetapi bisa go nasional dan go internasional," kata Saepul.

Tujuan lainnya, menurut Saepul, untuk mengingatkan dan menyegarkan para bartender yang selama ini aktivitasnya terbatas karena pandemi Covid-19. Acara itu juga merupakan bagian dari Festival Pesona Senggigi 2021.

Dalam kompetisi itu, juara pertama diraih oleh Leo dari King Boba dengan hidangan "Duplicity" yang memiliki dua rasa dalam satu hidangan. Juara kedua diraih oleh Khaerul dengan hidangan "Grape Kingdom", yaitu perpaduan anggur hitam dan merah dengan tuak manis.

Juara ketiga diraih oleh Roni dari Gili Tea dengan hidangan "SummerSec" dan juara keempat diraih oleh Wayan Sujana dengan sajian "Hongki Relaxsation".

Salah satu juri Mixology Competition Alid mengatakan para juara ini ditetapkan setelah melalui perundingan bersama para juri lain dengan tiga poin penilaian, yaitu penampilan tentang bagaimana konsep dari minuman mereka, communication skill tentang bagaimana mereka menjelaskan bahan-bahan yang digunakan hingga manfaat dari minuman yang dihidangkan dan kreasi tentang cocktail yang dibuat dari segi taste, aroma maupun warna.

Menurut Alid, Mixology Competition ini sangat bagus dalam meningkatkan sektor pariwisata dan mendongkrak sektor pertanian karena mengangkat minuman lokal. Ia pun berharap hidangan tersebut bisa digunakan sebagai welcome drink kepada tamu dan  acara-acara di hotel.

Leo yang meraih juara 1 Mixology Competition juga berharap para bartender Lombok tidak putus asa karena pandemi Covid-19. “Semangat untuk berkreasi, belajar dan belajar lagi. Sekarang ada WSBK dan tidak menutup peluang untuk bartender Lombok diakui di internasional," kata dia.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus