Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kesehatan

Vip untuk kelumpuhan seks

Senetek dengan investasi 1 milyar dolar memproduksi obat penangkal impotensi & frigiditas bernama vip (vasoactive intestinal polypeptide). vip berbeda dengan papaverin, obat impotensi yang sudah beredar.

7 Mei 1988 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DI masa mendatang, VIP bisa punya arti ganda: Very Important Person atau Vasoactive Intestinal Polypeptide. Yang disebut terakhir ini adalah obat baru, khusus untuk mengatasi disfungsi seksual baik pada wanita maupun pria. Dan diperkirakan VIP yang satu ini bakal menjadi sangat populer, karena penderita impotensi dan frigiditas (dingin seks pada wanita) semakin meningkat jumlahnya. Di Amerika Serikat misalnya, 17% pria di bawah 45 tahun dan 55% pria sekitar 75 tahun menderita impotensi. Sementara itu, tidak kurang dari 20 juta wanita Amerika mengalami frigiditas. Senetek dua pekan lalu mengumumkan bahwa perusahaan bioteknologi itu akan mulai memproduksi VIP secara besarbesaran, dengan investasi 1 milyar dolar. Sejumlah perusahaan multinasional dari berbagai negara juga akan ikut menanamkan modal. Mengapa begitu berani? Senetek yakin, VIP adalah obat yang tepat untuk menyembuhkan impotensi dan frigiditas. Menurut Senetek, VIP bisa menimbulkan ereksi normal pada pria impoten, dan mengaktifkan kembali kelenjar-kelenjar lendir di sekitar vagina yang tidak lagi sensitif. VIP akan dipasarkan dalam dua bentuk: untuk pria dan untuk wanita. VIP untuk wanita berbentuk krim, yang penggunaannya tldak sulit, cukup dloleskan saia di sekitar organ seks itu. VIP bagi pria lebih canggih. Wujudnya obat suntik dalam kemasan alat suntik khusus, dengan jarum sekitar 2 sentimeter. Mengapa pendek? "Karena VIP harus disuntikkan langsung di pangkal penis," ujar Bennet, presdir Senetek. Penyuntikan bisa dilakukan sendiri. "Kedengarannya memang mengerikan," uar Bennet, yang uga ilmuwan lulusan Cambridge itu. "Tapi dalam percobaan, para penderita impotensi tidak menemukan kesulitan, dan tak keberatan untuk sedikit sakit." Penemu VIP adalah Brian F.C. Clark, ahli biologi Inggris lulusan Universitas Aarnhus, Denmark, yang menjabat kepala laboratorium riset Senetek. Menurut ahli ini, VIP adalah protein yang diproduksi tubuh, setelah tubuh mendapat rangsangan seksual. Protein inilah yasg mengaktifkan organ-organ seks. Penemuan Clark itu juga ikut memperjelas masalah impotensi dan frigiditas. Telah lama diketahui bahwa kelainan ini diakibatkan dua hal: trauma psikologis dan kelainan fisik. Keduanya mengakibatkan lumpuhnya organ seks. Kini terungkap bahwa kelumpuhan ini juga bisa terjadi akibat tubuh tidak mampu memproduksi VIP. Atau karena terganggunya rangsangan seksual, tubuh tak mampu menghasilkan VIP. Maka, mengalirkan VIP ke dalam darah sangat mungkin bisa dijadikan kunci untuk mengatasi impotensi dan frigiditas. Dalam kaitan itu, VIP jelas berbeda dari Papaverin, obat impotensi yang kini luas beredar. Seperti diketahui, Papaverin adalah obat lama, berfungsi untuk melemaskan otot-otot yang tegang, tapi belakangan ditemukan bisa mengatasi impotensi. Eli Lilly & Co., sebuah industri farmasi di Inggris, kini memproduksi Papaverin khusus untuk mengatasi impotensi. Dalam penilaian para ahli Senetek, ereksi yang ditimbulkan oleh Papaverin bukanlah keaktifan yang sebenarnya. Karena itu, sekalipun ejakulasi sudah dicapai, kejantanan tidak otomatis surut. Malah ereksi bisa terjadi berjam-jam - inilah dampak samping Papaverin - dan terkadang baru bisa kembai lemas dengan bantuan dokter. VIP justru sebaliknya, bisa mengaktifkan organ seks secara wajar, termasuk hubungannya dengan ejakulasi. Dari sekitar 49 sukarelawan yang diteliti secara intensif dalam percobaan itu, 26 berhasil dengan baik dalam menjalani sanggama. Namun, untuk kepentingan bisnis, Senetek tak bersedia mengungkapkan penemuannya secara rinci, baik formulasi maupun percobaannya. Maka, ilmuwan lain hanya bisa menebak. Protein (polypeptide) dari VIP itu mungkin berfungsi mengaktifkan pembuluh-pembuluh darah (vasoactive) yang ada hubungan dengan usus (intestinal). Protein ini mungkin diproduksi di sekitar organ itu, mungkin juga diserap di sana. Sikap sembunyi-sembunyi ini membuat para ilmuwan meragukan kecanggihan VIP. Dipertanyakan juga apakah tak mempunyai dampak samping. Namun, sejumlah pengamat ekonomi berpendapat, kesahihan penelitian VIP tak perlu diragukan. Selain karena ilmuwan di lingkungan Senetek mempunyai kredibilitas, perusahaan itu tak mungkin berani bermain-main dengan investasi sebesar 1 milyar dolar. Jim Supangkat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus