Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Penyebab kanker tulang belum diketahui secara pasti. Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga Surabaya, Prof Dr dr Ferdiansyah, SpOT(K), mengingatkan pentingnya deteksi dini karena penyakit tersebut belum diketahui penyebab pasti dan cara pencegahannya.
"Yang paling penting adalah deteksi dini karena kita belum tahu cara pencegahannya, penyebabnya apa," kata Ferdiansyah. Menurutnya, penderita kanker tulang di Indonesia umumnya baru dibawa ke rumah sakit dan menerima perawatan medis ketika tumor sudah mencapai ukuran besar.
Dia menekankan bahwa penanganan kanker tulang yang sudah parah memerlukan fasilitas diagnosis dan perawatan yang komprehensif, sehingga biayanya menjadi tinggi.
Oleh karena itu, disarankan untuk mendeteksi kanker tulang lebih awal agar dapat segera mendapatkan perawatan medis tanpa biaya yang besar dan mencegah pertumbuhan kanker semakin besar serta penyebarannya.
Lantas, apa saja pemicu kanker tulang ini? Dilansir dari urmc.rochester.edu, setidaknya ada lima pemicu kanker tulang sebagai berikut.
1. Riwayat keluarga dengan penyakit genetik tertentu atau kanker langka
Sejumlah kecil kanker tulang, terutama osteosarkoma, tampaknya terkait dengan penyakit keturunan (perubahan genetik yang diturunkan dalam keluarga).
Sebagai contoh, orang dengan sindrom Li-Fraumeni mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker tulang. Anak-anak yang memiliki bentuk warisan dari kanker mata yang disebut retinoblastoma juga berisiko lebih besar. Namun, kasus-kasus ini jarang terjadi. Para penyedia layanan kesehatan masih belum menemukan semua gen yang terkait dengan kanker tulang.
2. Terpapar radiasi tinggi akibat kemoterapi
Paparan radiasi meningkatkan risiko kanker tulang primer. Ini terutama berlaku pada orang yang diobati pada usia muda atau menerima dosis radiasi tinggi. Meskipun jarang, terapi dengan jenis tertentu kemoterapi saat masih anak-anak mungkin terkait dengan perkembangan kanker tulang di kemudian hari.
3. Penyakit Paget pada tulang
Penyakit ini umumnya mempengaruhi orang yang berusia 50 tahun ke atas. Ini menyebabkan pembentukan jaringan tulang yang tidak normal. Hal ini menyebabkan tulang menjadi rapuh, tebal, dan lebih rentan patah (fraktur). Meskipun bukan kanker, penyakit ini dapat menyebabkan kanker tulang (biasanya osteosarkoma) dalam jumlah kasus yang sangat sedikit.
4. Memiliki jenis tumor tulang atau tulang rawan tertentu
Memiliki kondisi genetik yang menyebabkan tonjolan jaringan tulang atau tumor tulang atau tulang rawan jinak dapat meningkatkan risiko Anda terkena kanker tulang. Penyedia layanan kesehatan Anda dapat memberi tahu Anda apakah Anda memiliki salah satu kondisi ini.
5. Mengalami transplantasi sumsum tulang
Dalam beberapa kasus, menjalani transplantasi sumsum tulang telah dikaitkan dengan perkembangan osteosarkoma.
ANANDA BINTANG | MOHAMMAD HATTA MUARABAGJA
Pilhan Editor: Nyeri Punggung Tak Mau Pergi, Awas Gejala Kanker Tulang
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini