Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

20 Tahun Jadi Ikon, Ini Keistimewaan Kampung Ramadhan Masjid Jogokariyan Yogyakarta

Selama Ramadan, Masjid Jogokariyan menghadirkan Pasar Sore Ramadhan yang melibatkan ratusan UMKM dan menyediakan ribuan porsi buka puasa gratis.

12 Maret 2024 | 06.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Masyarakat berdatangan ke Kampoeng Ramadhan Jogokariyan Masjid Jogokariyan. Dok. Istimewa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Salah satu tempat ngabuburit di Kota Yogyakarta yang selalu diserbu pengunjung saat bulan ramadhan tak lain Kampoeng Ramadhan Jogokariyan atau KRJ di Jalan Jogokariyan Matrijeron Kota Yogyakarta. Selama 20 tahun terakhir, Kampoeng Ramadhan Jogokariyan yang digagas para pengelola Masjid Jogokariyan itu tak pernah sepi pengunjung saat momen jelang berbuka puasa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ada apa sebenarnya di Kampoeng Ramadhan Jogokariyan sehingga pengunjung dari berbagai wilayah Yogya berdatangan ?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketua takmir Masjid Jogokariyan Yogyakarta Muhammad Rizqi Rahim menuturkan, selama 20 tahun terakhir, Kampung Ramadhan Jogokariyan konsisten menghadirkan Pasar Sore Ramadhan yang melibatkan ratusan UMKM dan menyediakan ribuan porsi buka puasa gratis dalam wadah piring.

Sekitar 3.500 piring berisi menu buka puasa disiapkan setiap hari di Masjid Jogokariyan selama Ramadan. Dok. Istimewa

Wadah piring untuk buka puasa itu menjadi satu upaya dalam mengurangi sampah. Seluruh sajian buka puasa dipersiapkan secara mandiri dengan gotong royong warga.

"Setiap hari selama Ramadan, Masjid Jogokariyan menyediakan buka puasa sebanyak 3.500 piring yang masakannya dimasak oleh 27 kelompok ibu-ibu Dasawisma di Jogokariyan," kata Rizqi di sela pembukaan Kampung Ramadhan Jogokariyan Senin, 11 Maret 2024.

Tak hanya itu, hal lain yang membuat pengunjung bersemangat menyambangi Jogokariyan saat ngabuburit karena banyaknya ragam kuliner berbuka yang disediakan di sana dengan harga terjangkau.

"Pasar Sore Ramadhan tahun ini melibatkan 324 pedagang dan sebagian besar dari warga Jogokariyan," kata Rizqi.

Selain pasar Ramadan nan meriah dan buka puasa bersama, pengelola Masjid Jogokariyan juga kerap mendatangkan sederet tokoh dan ulama kondang untuk hadir diskusi pasca-buka bersama dan salat tarawih.

Sentra ekonomi dan sosial

Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo mengatakan selama 20 tahun ini Masjid Jogokariyan konsisten, tidak hanya menjadi tempat bertemu dan aktivitas peribadahan, tapi menjadi sentra ekonomi serta sosial di kawasan tersebut.

"Kegiatan di Masjid Jogokariyan itu tak hanya aktivitas peribadahan, tapi juga benar benar menggerakan UMKM kawasan," kata dia.

Keberadaan Masjid Jogokariyan, kata Singgih, terbukti mampu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berbagai kegiatan keagamaan, sosial dan pemberdayaan UMKM dan menggerakan ekonomi masyarakat.
 
Salah seorang pengunjung Kampoeng Ramadhan Masjid Jogokariyan, Rahmi Austin, mengatakan event itu membuatnya bisa membeli berbagai kuliner lengkap sembari menunggu buka puasa. "Buat saya ini menarik sekali. Selain kita bisa ngabuburit, bisa jajan-jajan untuk buka puasa. Di sini juga ada buka puasa gratis itulah yang ditunggu warga, termasuk saya," ujar Rahmi yang sudah dua tahun ini selalu menyambangi event itu.

PRIBADI WICAKSONO

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus