Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Seleb

Agnez Mo Merasa Bukan Orang Indonesia?

Agnez Mo mengatakan, ia tidak memiliki darah orang Indonesia. Dia memiliki darah campuran Jerman, Jepang, dan Cina.

26 November 2019 | 10.15 WIB

Agnez Mo berpose saat menghadiri American Music Awards 2019 di Los Angeles, California, AS, 24 November 2019. Sebagai pelengkap penampilannya, Agnez menggunakan aksesori berupa anting panjang, clutch, dan high heels Giuseppe Zianotti yang bernuansa perak. instagram/@agnezmo
Perbesar
Agnez Mo berpose saat menghadiri American Music Awards 2019 di Los Angeles, California, AS, 24 November 2019. Sebagai pelengkap penampilannya, Agnez menggunakan aksesori berupa anting panjang, clutch, dan high heels Giuseppe Zianotti yang bernuansa perak. instagram/@agnezmo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi Agnez Mo mengaku tidak berdarah Indonesia. “Karena saya sesungguhnya tidak memiliki darah Indonesia. Saya mempunyai darah Jerman, Jepang, dan Cina, saya lahir di Indonesia,” ujarnya kepada Kevin Kenney pada media platform Build Series New York yang tayang di Youtube pada Jumat, 22 November 2019.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kevin menanyakan mengapa ia memiliki gaya yang berbeda dengan kebanyakan orang Indonesia. Menurut Agnez Mo, sebagian besar masyarakat Indonesia yang beragama Islam sehingga ia merasa dibedakan sebagai minoritas

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tapi, Agnez menegaskan bahwa ia tidak ingin mengatakan bahwa ia tidak merasa memiliki Indonesia. “Karena ada orang-orang yang menerima dan memiliki saya di sana,” ucapnya.

Perempuan bernama asli Agnes Monica Muljoto ini menambahkan, “Ada perasaan bahwa saya ingin tidak berhenti sampai di situ saja dan berbeda dari orang lainnya."

Jika diambil dari Historia, peneliti dari Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Herawati Supolo-Sudoyo mengatakan Kepulauan Nusantara merupakan kediaman bagi 500an populasi etnik dan budaya. Musababnya, Kepulauan Nusantara merupakan penghubung darata Asia dan Kepulauan Pasifik. Inilah yang memungkinkan Indonesia bercampur beragam genetika. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus