Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Bandung - Seni tidak hanya untuk dinikmati. Di Bale Seni Barli dan Nuart Sculpture Park Bandung, para pengunjung diajak menikmati sebuah wisata seni yang menyenangkan. "Kami menawarkan kegiatan seni yang interaktif bagi publik," kata pemilik Bale Seni, Nakisbandiah Barli, Jumat, 5 Oktober 2018.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Seperti yang terlihat pada hari itu. Suara bocah terdengar ramai sejak pagi. Rombongan siswa Taman Kanak-kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama hingga tingkat atas, tiba silih berganti sepanjang hari. "Paling sedikit 50 orang, terbanyak bisa sampai 1.500 orang," kata Nakis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Setelah berkumpul dan dibariskan para guru pendamping, rombongan lantas melakukan berbagai aktivitas seni beramai-ramai. Paling seru bermain angklung memainkan lagu-lagu sekolah hingga tembang populer dalam dan luar negeri, termasuk yang baru.
Permainan angklung itu berada di dalam ruangan kelas yang memanjang. Seorang instruktur dan pemain keyboard memandu permainan lagu. Sementara aktivitas di tempat terbuka di lapangan rumput yang dinaungi lorong atap, digelar kegiatan mewarnai kayu atau gerabah dan batik celup. Ada juga yang membuat patung tanah liat. "Karyanya semua boleh dibawa pulang sebagai kenang-kenangan," ujar Nakis.
Jenis kreasi seni lain yang bisa jadi pilihan pengunjung yaitu melukis kanvas, payung, tas, dan topeng. Harga kepesertaan per aktivitas seni interaktif itu mulai dari Rp25 ribu hingga Rp70 ribu per orang. Bale Seni Barli menjalin aktivitas itu sebagai paket kunjungan.
Selain itu Bale Seni Barli juga bekerja sama dengan dua tempat lain yakni Puspa Iptek Sundial dan Teater 4 Dimensi di Bale Pare. Ketiganya berada di komplek Kota Baru Parahyangan Kabupaten Bandung Barat.
Buka Senin-Sabtu dari pukul 09.00-17.00 WIB, pengunjung rombongan harus mendaftar dulu ke pengelola. Waktunya minimal sepekan sebelum kedatangan. Alasannya, kata Nakis, pihaknya harus menyiapkan semua perlengkapan seni yang diperlukan pengunjung.
Bale Seni Barli didirikan pelukis Barli Sasmitawinata pada 21 April 2002. Tempat itu menjadi lembaga pendidikan seni non-formal atau kursus dengan beberapa kelas sanggar seperti melukis, mematung, dan tari. Bale Seni Barli sekaligus dikemas sebagai lokasi wisata seni. Tempatnya dilengkapi fasilitas seperti toilet, masjid, dan tempat parkir kendaraan di halaman depan.
Sementara di NuArt Sculpture Park Bandung, ada beberapa kursus singkat bagi pengunjung seperti membentuk clay, topeng kertas, juga kelas memasak untuk anak. "Tanpa jumlah minimum peserta, harganya Rp50 ribu per orang," kata staf marketing Maria. Tempat itu buka setiap hari sejak pukul 09.00 pada Minggu-Kamis hingga 17.00 WIB, khusus Jumat-Sabtu sampai pukul 21.00 WIB.
Pengunjung juga bisa berkeliling galeri, museum, taman patung, atau singgah di restoran dan kafe. Tiket masuk untuk umum :Rp50 ribu, sedangkan anak usia lebih dari dua tahun, pelajar, dan mahasiswa Rp25 ribu per orang.
Seluruh kawasan NuArt juga dapat diakses oleh pengunjung difabel. "Kami menyediakan sarung tangan khusus untuk pengunjung tuna netra agar bisa meraba patung," katanya.
ANWAR SISWADI (Bandung)