Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Seleb

Ayana Jihye Moon, Tertarik Terhadap Islam Bermula dari Irak

Dalam video yang diunggahnya dalam akun Youtube, Ayana Jihye Moon mengatakan sudah memiliki ketertarikan dengan Islam sejak usia belia

13 Januari 2018 | 12.22 WIB

Ayana Moon (Instagram)
Perbesar
Ayana Moon (Instagram)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Nama Ayana Jihye Moon belakangan banyak dicari lantaran banyak yang penasaran terhadap sosoknya tersebut. Wanita asal Korea Selatan ini memutuskan menjadi Muslim sejak tahun 2012.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dalam video yang diunggahnya dalam akun Youtube, Ayana mengatakan sudah memiliki ketertarikan dengan Islam sejak usia belia. Hal ini dimulai saat dirinya memiliki rasa penasaran dengan Irak. "Pertama kali saya mendengar Irak, saya langsung tertarik. Kemudian saya mendengar kalau agama yang dianut masyarakat Irak adalah Islam," tutur Ayana.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Ayana, pengucapan kata Islam sangat unik. "Itu bahkan tidak terdengar seperti agama," lanjutnya. Penasaran, Ayana mencoba mencari tahu lebih dalam tentang Islam dari Internet. Dari rasa penasaran itu, akhirnya dia mengetahui tentang pakaian yang digunakan umat muslim.

Selebgram Ayana Moon, menjadi mualaf sejak 2012 (Instagram)

"Saya melihat mereka mengenakan pakaian yang kebesaran (loose outfit), mereka menutupi muka mereka dan mengenakan hijab seperti yang saya kenakan sekarang." Sejak saat itu, Ayana selalu memperdalam pengetahuannya tentang Islam, Arab dan Timur tengah.

Saat memasuki jenjang SMA, Ayana berkesempatan mengikuti sebuah acara retreat untuk memperdalam agama Islam. "Saya mengikuti Wamy Camp di mana saya menginap 3 hari 2 malam untuk belajar lebih banyak tentang Islam dan muslim," katanya.

Walaupun sudah belajar banyak tentang Islam, Arab dan Timur Tengah, Ayana mengaku tetap khawatir dan takut karena citra dari Islam di Korea sangatlah buruk. "Bukan hanya teror tetapi banyak tentang kejahatan yang dilakukan oleh muslim di Korea," tuturnya. Oleh sebab itu, saat mengikuti Wamy Camp, Ayana mengaku kedua orang tuanya sangat khawatir terhadap keselamatannya. "Mereka bilang, kalau ada hal yang asing dan orang aneh di kamp itu, saya harus cepat menghubungi mereka," cerita Ayana.

Namun yang dikhawatirkan oleh Ayana dan keluarga tidak terjadi. Dalam acara tersebut, Ayana akhirnya mengunjungi Mesjid Islam di daerah Korea. Usai Wamy Camp, keinginan wanita yang sekarang menetap di Malaysia itu makin kuat dan besar. "Saya mengikuti program di Mesjid bernama Salam Nuri yang diadakan setiap minggu," tuturnya. Di sana dirinya bertemu seorang mentor bernama Paman Amin yang mengajarkan lebih banyak soal Islam. "Sampai saya menjadi Korean Muslimah."

Ia menuturkan saat itu ia mencintai semua tentang Timur Tengah, Arab, namun ia sempat membenci Islam. "Tetapi semakin saya belajar Islam, semakin jatuh cinta saya terhadap Islam. Sekarang saya seorang muslim," ujar Ayana Jihye Moon.

 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus