Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Berkunjung ke Pulau Belakang Padang Batam setelah Pulau Penawar Rindu Itu Bersolek

Wisatawan atau masyarakat Batam sering kali sengaja datang ke Pulau Belakang Padang hanya untuk sarapan pagi atau ngopi sambil melepas rindu

30 April 2024 | 13.39 WIB

Warga melintasi jalan di Pulau Belakang Padang, Batam, yang sudah diperbaiki, Sabtu, 20 Apri 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra
Perbesar
Warga melintasi jalan di Pulau Belakang Padang, Batam, yang sudah diperbaiki, Sabtu, 20 Apri 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Batam - Pulau Belakang Padang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) atau yang dijuluki Pulau Penawar Rindu tampak berbeda. Beberapa ruas jalan dan pelabuhan terlihat mengalami perbaikan, membuat para wisatawan menemukan kesan baru.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Tempo berkunjung ke Pulau Belakang Padang untuk menghabiskan akhir pekan pertengahan April 2024 ini. Dalam pantauan, terlihat beberapa perubahan mencolok pada pulau ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perubahan pertama terlihat dari harga tiket kapal menyeberang dari Pelabuhan Sekupang Batam menuju ke Pelabuhan Belakang Padang yang naik Rp2000 untuk satu penumpang. Beberapa tahun lalu, harga tiket masih Rp18.000 sekarang sudah Rp20.000 untuk satu orang penumpang dewasa. "Sudah lama naik," kata salah seorang petugas menjual tiket.

Meskipun naik, proses pembelian tiket dan keberangkatan tetap sama, yaitu di Pelabuhan Domestik Sekupang Batam.

Pelabuhan Ramah Lingkungan

Perubahan kedua yang terlihat di Pelabuhan Sekupang adalah pembangunan fisiknya. Pelabuhan, yang tidak hanya membawa penumpang ke Belakang Padang, tetapi juga ke pulau-pulau kecil lainnya, sebelumnya terbuat dari besi baja. Tapi, pelabuhan baru berpagar kuning itu terbuat dari bahan high density polyethylene (HDPe) yang tidak menggunakan besi baja sama sekali.

Beberapa wisatawan berfoto di dermaga apung Pelabuhan Sekupang Batam, Sabtu, 20 Apri 2024. TEMPO/Yogi Eka Sahputra

Dikutip dari situs Media Center Pemko Batam, pelabuhan ini dirancang memang ramah lingkungan. Karena tidak terbuat dari besi, pelabuhan HDPe lebih awet dan tahan karat. Selain itu, biaya perawatan yang lebih murah dari pelabuhan dari besi baja sebelumnya.

Setelah menunggu 15 menit, akhirnya kapal pancung kayu untuk transportasi antarpulau ini datang membawa penumpang ke Belakang Padang. Di sepanjang pelayaran, wisatawan harusnya bisa menyaksikan gedung-gedung pencakar langit dari atas kapal kayu itu. 

Namun hari itu atap kapal terpaksa dipasang karena gelombang, ombak besar bisa masuk ke dalam kapal jika terbuka. Karena tertutup, penumpang tidak bisa menyaksikan pemandangan selama perjalanan.

Jalan Diperbaiki

Dari Pelabuhan Sekupang menuju Belakang Padang butuh waktu perjalanan sekitar 15-20 menit, tergantung cuaca. Setelah sampai di pelabuhan Belakang Padang, pemandangan yang sama juga terlihat di pelabuhan ini.

Pelabuhan yang dulunya terbuat dari besi, sekarang sudah berubah bentuk, tentunya lebih nyaman dan terlihat baru.

Tidak hanya pelabuhan, jalan-jalan utama yang terdapat di Belakang Padang juga sudah selesai di perbaiki. Selain lebih besar jalan-jalan baru ini dilengkapi dengan trotoar yang tertata dengan rapi. 

"Banyak perubahan sekarang, lebih nyaman aja," kata Salma salah seorang wisatawan, Sabtu, 20 April 2024. 

Meskipun ada beberapa renovasi, kendaraan sepeda becak yang akan membawa wisatawan keliling kampung tetap tersedia. Begitu juga warung Kopi Ameng yang menjadi salah satu tujuan utama wisatawan berkunjung ke Belakang Padang. 

Wisatawan atau masyarakat Batam sering kali sengaja untuk datang ke Pulau Belakang Padang hanya untuk sekedar sarapan pagi atau ngopi sambil melepas rindu, seperti julukannya, Pulau Penawar Rindu. 

Yogi Eka Sahputra

Kontributor Tempo di Tanjungpinang, Kepulauan Riau

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus