Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hiburan

Cerita Rose BLACKPINK Merasa Tertekan Jadi Bintang K-Pop: Harus Menunjukkan Diri yang Sempurna

Rose BLACKPINK mengaku tertekan dengan kehidupan sebagai idola K-pop karena ekspektasi yang tinggi dari berbagai pihak.

28 November 2024 | 15.25 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai salah satu bintang K-pop terkemuka dunia, Rose BLACKPINK tidak asing dengan perhatian dan popularitas yang datang bersama statusnya. Namun, di balik kesuksesan besar yang diraihnya, ia mengungkapkan betapa sulitnya awal kariernya di industri musik Korea Selatan yang ketat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dalam wawancara dengan The New York Times, Rose mengungkapkan tantangan-tantangan emosional dan psikologis yang ia hadapi sebagai seorang idol K-pop, serta bagaimana ia belajar untuk beradaptasi dengan kehidupan yang penuh tekanan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Idola yang baru saja merilis album solo perdananya bertajuk Rosie pada 6 Desember mendatang, mengungkapkan bahwa tahun-tahun pertama di dunia K-pop sangat berat bagi dirinya. Sebagai anggota Blackpink, ia harus mematuhi aturan ketat dan sering merasa tertekan dengan ekspektasi untuk tampil sempurna.

"Kami dilatih untuk selalu menunjukkan diri dengan cara yang paling sempurna," kata Rose.

Menurut CNA Lifestyle, hal ini termasuk berinteraksi dengan penggemar secara online dengan memberi jawaban yang sempurna dan selalu berusaha menjadi sosok yang bisa diterima semua orang. Rose juga menjelaskan bahwa transisi dari menjadi seorang trainee ke menjadi seorang artis dengan kehidupan yang selalu diperhatikan publik adalah proses yang sangat sulit.

"Tahun pertama sangat sulit bagi saya secara pribadi. Tetapi setelah beberapa tahun, saya mulai belajar dan menyesuaikan diri," kenangnya.

Kehidupan sebagai Idola K-pop

Selain tantangan untuk mempertahankan citra yang sempurna, Rose juga mengungkapkan kesepian yang ia rasakan selama masa pelatihan di Korea Selatan. Ia harus meninggalkan keluarga dan teman-temannya untuk mengejar impian menjadi bintang K-pop.

"Saya tidak memahami kesepian yang saya alami, itu sangat mengejutkan dan sedikit traumatis, tetapi saya berhasil menghadapinya," ujar Rose tentang masa-masa awalnya sebagai trainee di YG Entertainment.

Rutinitas yang sangat padat, termasuk latihan vokal, tari, dan pelajaran bahasa setiap hari dari pagi hingga malam, membuatnya merasa terisolasi.

"Saya sering berlatih sendirian setelah latihan bersama anggota lain. Setiap hari rasanya seperti rutinitas yang sama," katanya.

Kendati demikian, dikutip dari Chosun, ketakutannya untuk kembali ke Australia dan menjelaskan kegagalannya membuatnya tetap termotivasi untuk bertahan.

Menulis Lagu Jadi Alasan Bertahan

Meskipun menghadapi berbagai tekanan, Rose menemukan kenyamanan dalam menulis lagu. Lagu-lagu yang ia tulis menggambarkan perasaan dan pengalaman pribadinya yang sulit diungkapkan.

"Menulis lagu menjadi berkat bagi saya ketika saya benar-benar membutuhkannya. Saya akan datang dengan masalah besar, menyalurkannya ke dalam lagu, dan perasaan itu pun hilang," katanya dengan penuh emosi.

Melalui wawancara ini, Rose menunjukkan bahwa meskipun ia telah mencapai puncak kariernya sebagai idola K-pop, perjalanan menuju kesuksesan tersebut penuh dengan tantangan emosional dan fisik.

Meskipun demikian, ia terus berusaha untuk mengikuti dunia K-pop dengan cara yang lebih terbuka dan jujur, dan album solonya Rose BLACKPINK merupakan bukti dari pencapaiannya dalam meraih impian yang pernah terasa tidak realistis bagi dirinya.

CNA LIFESTYLE | CHOSUN | ALLKPOP | NEW YORK TIMES
Pilihan editor: 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus