Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hiburan

Deretan Istana Kepresidenan di Indonesia

Setiap istana kepresidenan memiliki keunikan dan sejarah tersendiri yang mencerminkan keragaman budaya dan kekayaan sejarah Indonesia.

16 Agustus 2024 | 19.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia sebagai negara dengan sejarah panjang, memiliki beberapa istana kepresidenan yang tersebar di berbagai wilayah. Istana-istana ini bukan hanya sekadar tempat tinggal resmi presiden, tetapi juga merupakan simbol kekuasaan, tempat berlangsungnya kegiatan kenegaraan, dan bagian penting dari sejarah bangsa.

Setiap istana memiliki keunikan dan sejarah tersendiri yang mencerminkan keragaman budaya dan kekayaan sejarah Indonesia. Lalu, apa saja istana kepresidenan yang ada di Indonesia?

Daftar Istana Kepresidenan di Indonesia

1. Istana Merdeka, Jakarta

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Istana Merdeka adalah salah satu dari enam istana kepresidenan di Indonesia yang paling terkenal. Terletak di Jakarta Pusat, istana ini berdiri megah menghadap Monumen Nasional (Monas). Istana Merdeka memiliki sejarah panjang sejak masa penjajahan Belanda dan menjadi saksi berbagai peristiwa penting dalam perjalanan bangsa Indonesia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Istana ini dibangun pada tahun 1873 di bawah pemerintahan Gubernur Jenderal Louden dan selesai pada tahun 1879. Awalnya, istana ini dikenal dengan nama "Istana Gambir" karena lokasinya yang berada di kawasan Gambir. Setelah Indonesia merdeka, istana ini menjadi tempat tinggal resmi Presiden Republik Indonesia. Pada tanggal 17 Agustus 1949, Presiden Soekarno mengganti nama istana ini menjadi "Istana Merdeka" sebagai simbol kemerdekaan Indonesia.

Setiap tahun, upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus diselenggarakan di Istana Merdeka. Selain itu, istana ini juga digunakan untuk menerima tamu negara dan menyelenggarakan acara-acara kenegaraan lainnya.

 2. Istana Negara, Jakarta

Berada dalam satu kompleks dengan Istana Merdeka, Istana Negara merupakan istana kepresidenan yang juga terletak di Jakarta Pusat. Istana ini berada di sebelah utara Istana Merdeka dan merupakan tempat berlangsungnya berbagai acara resmi negara, seperti pelantikan presiden, pengambilan sumpah pejabat negara, serta penerimaan tamu-tamu negara.

Dibangun pada tahun 1796, istana ini awalnya berfungsi sebagai rumah peristirahatan untuk para gubernur jenderal Hindia Belanda. Namun, setelah kemerdekaan Indonesia, bangunan ini diambil alih oleh pemerintah Republik Indonesia dan dijadikan sebagai salah satu istana kepresidenan. Istana Negara memiliki arsitektur bergaya kolonial yang megah dan elegan, mencerminkan masa kejayaan kolonial Belanda di Indonesia.

Seperti Istana Merdeka, Istana Negara juga sering digunakan untuk acara kenegaraan penting dan menerima kunjungan tamu-tamu negara dari berbagai belahan dunia.

 3. Istana Bogor, Jawa Barat

Terletak di Kota Bogor, Jawa Barat, Istana Bogor adalah salah satu istana kepresidenan yang paling indah dan memiliki sejarah panjang. Istana ini awalnya dibangun pada tahun 1744 oleh Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron van Imhoff sebagai tempat peristirahatan. Dengan latar belakang Gunung Salak dan dikelilingi oleh Kebun Raya Bogor, Istana Bogor menawarkan pemandangan yang menyejukkan mata dan suasana yang tenang.

Setelah Indonesia merdeka, Istana Bogor diambil alih oleh pemerintah Indonesia dan dijadikan salah satu istana kepresidenan. Presiden Soekarno sering menghabiskan waktu di istana ini untuk beristirahat dan berkreasi. Istana ini juga menjadi tempat pertemuan penting, termasuk Konferensi Asia-Afrika pada tahun 1955 yang dipimpin oleh Soekarno.

Salah satu daya tarik utama Istana Bogor adalah koleksi rusa yang berada di halaman depan istana. Rusa-rusa ini didatangkan dari Nepal dan sudah menjadi bagian dari keindahan dan daya tarik istana ini.

 4. Istana Cipanas, Jawa Barat

Istana Cipanas adalah istana kepresidenan lainnya yang terletak di kaki Gunung Gede, Cipanas, Jawa Barat. Istana ini dibangun pada tahun 1740 oleh Gubernur Jenderal Abraham van Riebeeck sebagai rumah peristirahatan. Sejak masa pemerintahan kolonial Belanda, Istana Cipanas telah menjadi tempat peristirahatan yang populer karena udaranya yang sejuk dan pemandangannya yang indah.

Setelah Indonesia merdeka, Istana Cipanas menjadi salah satu dari enam istana kepresidenan yang dimiliki oleh Republik Indonesia. Istana ini sering digunakan oleh presiden untuk beristirahat dan mengadakan pertemuan informal dengan pejabat pemerintah atau tamu negara.

Selain bangunan utama, Istana Cipanas juga memiliki paviliun-paviliun kecil dan taman yang indah dengan berbagai tanaman hias dan bunga. Taman-taman ini dirancang untuk memberikan suasana yang tenang dan nyaman bagi para penghuninya.

 5. Istana Tampaksiring, Bali

Istana Tampaksiring adalah satu-satunya istana kepresidenan yang dibangun setelah Indonesia merdeka. Terletak di Kabupaten Gianyar, Bali, istana ini dibangun atas inisiatif Presiden Soekarno pada tahun 1957 sebagai tempat peristirahatan bagi presiden dan tamu negara.

Istana Tampaksiring terletak di ketinggian 700 meter di atas permukaan laut dan dikelilingi oleh hutan serta pemandangan sawah yang hijau. Nama "Tampaksiring" berasal dari kata "tampak" yang berarti telapak dan "siring" yang berarti miring, merujuk pada cerita rakyat setempat tentang seorang raja yang menggunakan telapak tangannya untuk menekan tanah yang miring sehingga menjadi datar.

Istana ini terdiri dari beberapa bangunan utama, termasuk Wisma Merdeka dan Wisma Negara, yang digunakan sebagai tempat tinggal bagi presiden dan tamu negara. Selain itu, terdapat juga Aula Kenangan yang digunakan untuk acara-acara kenegaraan.

Istana Tampaksiring memiliki arsitektur yang unik, menggabungkan unsur-unsur tradisional Bali dengan gaya modern. Keindahan alam sekitar dan keunikan arsitektur membuat istana ini menjadi salah satu tempat yang sering dikunjungi oleh wisatawan yang berlibur ke Bali.

 6. Gedung Agung, Yogyakarta

Gedung Agung di Yogyakarta adalah istana kepresidenan yang memiliki sejarah penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Terletak di jantung Kota Yogyakarta, istana ini awalnya dibangun pada tahun 1824 sebagai kediaman resmi Residen Belanda di Yogyakarta.

Setelah kemerdekaan, Gedung Agung menjadi salah satu istana kepresidenan Indonesia. Pada masa Agresi Militer Belanda II tahun 1948, istana ini menjadi tempat persembunyian Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta setelah ibu kota Republik Indonesia dipindahkan ke Yogyakarta.

Saat ini, Gedung Agung digunakan sebagai tempat penyelenggaraan acara-acara kenegaraan dan kunjungan tamu negara saat mereka berada di Yogyakarta. Arsitektur Gedung Agung memadukan gaya kolonial dengan elemen-elemen arsitektur tradisional Jawa, mencerminkan perpaduan budaya yang kaya di Yogyakarta.

SETNEG | INDONESIA BAIK
Pilihan editor:

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus