Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Dinobatkan Desa Wisata Terbaik Kedua se-Indonesia, Begini Kampung Purbayan Kotagede Dirawat

Pemerintah Kota Yogyakarta akan memperkuat Kampung Purbayan aspek pelestarian kawasan cagar budaya terutama situs peninggalan Mataram Islam.

6 September 2023 | 05.40 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sudut kawasan Kotagede Kota Yogyakarta. Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kampung Purbayan Kotagede Kota Yogyakarta meraih penghargaan Desa Berkembang Terbaik Kedua dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2023 yang digelar Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tahun ini. Kampung yang masih menyimpan banyak situs peninggalan Kerajaan Mataram Islam itu berada di peringkat kedua dari total 4.573 desa wisata pilihan se-Indonesia yang turut dalam ajang itu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Penghargaan ini menjadi satu bukti bahwa meski tidak memiliki destinasi wisata alam, Kota Yogyakarta punya potensi wisata sejarah dan budaya yang kuat," kata Penjabat Wali Kota Yogyakarta Singgih Raharjo Selasa 5 September 2023.

Perkuat Daya Tarik Kampung Purbayan

Singgih mengungkapkan, Kota Yogyakarta luasnya hanya 32 kilometer persegi. Tanpa destinasi alam melimpah seperti dimiliki empat kabupaten lain di Daerah Istinewa Yogyakarta, Kota Yogya mau tak mau harus mengoptimalkan basis wisata seni, budaya dan sejarahnya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Untuk menambah daya tarik Kampung Purbayan kami perkuat  aspek pelestarian kawasan cagar budaya, terutama situs peninggalan Kerajaan Mataram Islam," kata dia. "Dari situs bersejarah itu lalu diberi nilai tambah berupa cerita dan pengalaman bagi wisatawan yang datang," Singgih menambahkan.

Sudut kawasan Kotagede Kota Yogyakarta. Dok. Dinas Pariwisata Yogyakarta.

Tak hanya itu. Kotagede yang di masa silam menjadi ibu kota Kerajaan Mataram Islam itu juga diperkuat produk kerajinan souvenirnya. Produk kerajinan perak, batik, keris, dan produk ekonomi kreatif lainnya dari UMKM tidak hanya sebagai suvenir atau produk yang bisa dibeli wisatawan, tapi juga didorong agar wisatawan bisa melihat, membuat, dan merasakan langsung proses produksinya.

Kampung Wisata Siap Dikunjungi

Singgih yang juga Kepala Dinas Pariwisata DIY itu menuturkan pengembangan suatu kampung wisata prinsipnya harus berbasis masyarakat atau komunitas. Sehingga kegiatan sosial ekonomi masyarakat juga bisa sembari ditingkatkan. Melalui kerjasama dengan berbagai pihak seperti swasta dan perguruan tinggi yang tersebar di Yogya, peningkatan kompetensi bagi masyarakat lebih optimal dilakukan. “Yang tak kalah penting, kampung wisata harus siap setiap saat dikunjungi," kata dia.

Maksud siap itu, lanjut Singgih, sudah merancang berbagai paket atau pilihan wisata dan aktivitas yang akan ditawarkan. Mulai dari tur, pemandu, kuliner, penginapan, hingga suvenir. "Kesiapan itu akan menambah dan memperkuat daya tarik kampung wisata,” kata dia.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Wahyu Hendratmoko mengungkapkan, pengembangan Kampung Wisata Purbayan selama ini berfokus pada optimalisasi sumber daya masyarakat setempat. “Kami berkolaborasi dengan sejumlah kampus juga travel agent, untuk meningkatkan keterampilan sumber daya," kata dia. Seperti pelatihan tour guide juga kompetensi bahasa.

Istiqomatul Hayati

Istiqomatul Hayati

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus