Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

hiburan

Sekilas Profil Tiga Desa Wisata Yogyakarta Yang Berhasil Raih Penghargaan ADWI 2023

Tiga desa wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta meraih penghargaan Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023, berikut profilnya.

29 Agustus 2023 | 07.08 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Yogyakarta - Tiga desa wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada akhir Agustus ini mendapatkan penghargaan dalam ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023. Tiga desa wisata asal DIY itu termasuk dalam 75 besar desa wisata terbaik di Indonesia yang sudah terkurasi dan divisitasi oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif atau Kemenparekraf.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Desa wisata asal DIY yang berhasil menyabet penghargaan tahun 2023 ini adalah Desa Wisata Wukirsari, Bantul yang meraih Juara 1 pada klasifikasi Desa Wisata Maju. Berikutnya ada Kampung Wisata Purbayan, Kota Yogyakarta yang menjadi Juara 2 pada klasifikasi Desa Wisata Berkembang. Ketiga, Desa Wisata Hargotirto, Kulon Progo yang berhasil menempati Juara 5 untuk Kategori Homestay dan Toilet.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Pada tahun ini ada 4.573 desa wisata di Indonesia yang telah mendaftar untuk mengikuti ADWI ini,” kata Menparekraf Sandiaga Uno pada Malam Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023, Ahad, 27 Agustus 2023 di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta.

Seperti apa profil tiga desa wisata asal DIY yang memperoleh penghargaan ADWI 2023 itu?

1. Desa Wisata Wukirsari Bantul

Desa Wisata Wukirsari, Bantul. Foto: Instagram.

Desa Wisata Wukirsari terletak di Kelurahan Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul. Melansir laman VisitingJogja, Desa Wukirsari merupakan desa rintisan batik tulis yang merupakan kerajinan turun menurun.

Desa yang pernah mendapatkan penghargaan sebagai desa wisata terbaik di Bantul tahun 2019 dan masuk 100 desa terbaik ADWI 2022 itu dinilai sukses dalam mengelola desa secara mandiri dan profesional serta rajin dalam menerapkan berbagai inovasi. 

Di desa ini, wisatawan dapat belajar dan melihat langsung proses pembuatan batik. Sentra batik disini pun juga sering dijadikan rujukan berbagai sekolah dan perguruan tinggi untuk belajar mengenai batik. Selain itu, wisatawan dapat mendapatkan batik tulis dengan harga yang relatif lebih murah.

Selain kerajinan batik, Desa Wukirsari juga memiliki kerajinan kulit atau tatah sungging yang merupakan kerajinan turun menurun dengan produk yang dihasilkan berupa wayang dan hiasan kulit lainnya.

2. Kampung Wisata Purbayan Kotagede Kota Yogyakarta

Kampung Purbayan berada di Kelurahan Purbayan Kecamatan Kota Gede dan berada di Kawasan Cagar Budaya Kota Gede yang sebagian wilayahnya menjadi bagian wilayah Kabupaten Bantul.

Melansir Dinas Pariwisata Kota Yogya, nama Purbayan konon berasal dari nama seorang pangeran yang bernama Pangeran Purboyo, putra dari Panembahan Senopati, sang pendiri Kerajaam Mataram Islam.

Sehingga sampai kini, di Kampung wisata Purbayan, banyak tersebar cluster bersejarah peninggalan Mataram Islam.

Dengan banyaknya potensi situs cagar budaya dan bangunan bersejarah itu, Kampung Wisata Purbayan juga didukung potensi kerajinan khas yakni perak.

Kampung wisata Purbayan juga terdukung dengan adanya wisata minat khusus yang lain yaitu kampung wisata spiritualitas. Yang sudah sejak lama berlangsung dan dikelola oleh paguyuban abdi dalem kraton baik Kraton Kasultanan Yogyakarta maupun Kraton Panembahan Senopati. 

3. Desa Wisata Hargotirto, Kulon Progo

Desa Wisata Hargotirto Kulon Progo selain memiliki pemandangan alam indah berlatar perbukitan Menoreh, juga memiliki puluhan homestay dengan standar Internasional.

Daya tarik unggulan Desa wisata di Kulon Progo selain Pule Payung, terdapat Gunung Gajah yang menawarkan pemandangan indah berupa gunung api purba yang tengah dikembangkan menjadi obyek wisata penelitian bebatuan/geologi.

Di desa wisata ini, ada kuliner khas yaitu nasi tiplek, yaitu nasi yang cara mengolahnya diberi santan dan garam dengan dibungkus daun pisang dikukus dengan lauk ingkung atau ayam utuh. Untuk souvenir tersedia pernak-pernik yang terbuat dari bambu dan batu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus