Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Festival Takabonerate di Kepulauan Selayar Akan Kembali Digelar Tahun Ini

Festival Takabonerate di Kepulauan Selayar telah dilaksanakan sejak 2008 dan menjadi ajang tahunan.

15 Oktober 2022 | 21.57 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Wisatawan menikmati pasir putih di pulau Tinabo Takabonerate, Selayar, 27 Maret 2015. TEMPO/Iqbal Lubis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Festival Takabonerate di Kabupaten Kepulauan Selayar Sulawesi Selatan dijadwalkan akan kembali digelar tahun ini. Kegiatan yang masuk dalam agenda pariwisata nasional itu sempat urung digelar selama dua tahun akibat pandemi Covid-19.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Kami berupaya melaksanakan kembali event berskala nasional ini, karena Festival Takabonerate ini masuk 110 besar Kharisma Event Nusantara (KEN) sebagaimana ditetapkan Kementerian Pariwisata," ujar Kepala Dinas Pariwisata Kepulauan Selayar Hizbullah Kamaruddin, Sabtu, 15 Oktober 2022.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Festival Takabonerate telah dilaksanakan sejak 2008 dan menjadi ajang tahunan. Tahun 2020 dan 2021 sempat vakum karena pandemi Covid-19, namun tahun ini dengan segala keterbatasan yang ada kembali dilaksanakan.

Hizbullah mengatakan Festival Takabonera ke-13 ini bisa menjadi awal bangkitnya pariwisata, khususnya di Selayar. "Kami harap bisa menarik wisatawan ke Selayar, baik asing maupun domestik. Yang terpenting sukses pelaksanaan, dan kelanjutan dari itu kita berharap tamu-tamu kita akan kembali dan mengajak kolega dan kerabatnya untuk berkunjung ke Selayar," kata dia.

Adapun saat ini, menurut Hizbullah, beragam fasilitas wisata di Selayar, seperti hotel, rumah makan dan masyarakat Selayar sudah siap menyambut tamu yang akan berkunjung. Namun angka kunjungan memang belum naik signifikan.

Terlebih, Hizbullah menyayangkan penutupan bandara yang tentunya akan berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan ke Selayar. Apalagi, Selayar adalah daerah tujuan, bukan daerah transit sehingga memang butuh pesawat. "Kalau lewat darat, butuh waktu. Sehingga memang penutupan bandara ini sangat berpengaruh. Semoga di event berikutnya bandara sudah beroperasi kembali," kata dia.

Sebelum pandemi Covid-19, jumlah kunjungan wisatawan asing dan domestik ke Kepulauan Selayar mencapai 6 ribu hingga 10 ribu orang per tahunnya.  "Ikon seperti Taman Nasional Takabonerate terus kita angkat. Mudah-mudahan bisa menjadi daya tarik wisatawan," kata Hizbullah.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus