TEMPO.CO, Jakarta - Pengelola obyek wisata Ulun Danu Beratan mulai 24-27 Oktober 2019 kembali menggelar festival. Tahun ini merupakan festival kelima yang digelar secara beruntun dan bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan.
“Target sekitar 5.000-7.000 kunjungan setiap harinya selama festival,” kata pengelola obyek wisata Ulun Danu Beratan, I Wayan Mustika, Selasa 22 Oktober 2019.
Mustika menyebutkan, saat ini rata-rata kunjungan ke Ulun Danu Beratan setiap harinya sekitar 2.500 orang wisatawan domestik dan asing. “Saat ini lebih banyak domestik, terutama siswa sekolah dari wilayah Jawa Timur,” ujarnya.
Nanti saat festival, lanjut Mustika akan ditampilkan kegiatan budaya dan seni yang dibawakan oleh warga sekitar Ulun Danu. Akan ada parade gebogan, tabuh serta pementasan wayang emas, “Pada hari pembukaan ada pentas topeng emas Gajah Mada,” ujar Mustika.
Anggaran penyelenggaraan festival Ulun Danu Beratan ini mencapai Rp1,5 miliar. Paling besar sumber dananya berasal dari Pemerintah Kabupaten Tabanan senilai Rp1 miliar dan Rp400 juta dari Kementerian Pariwisata berupa produk dan Rp100 juta dari biaya promosi Ulun Danu Beratan.
Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti menyebutkan, secara umum tidak ada yang berbeda dari acara Festival Ulun Danu Beratan tahun lalu dibandingkan dengan sekarang.
Peserta membuat penjor hias untuk menyambut Festival Ulun Danu Beratan ke-V mulai 24 hingga 27 Oktober. Festival ini rutin digelar setiap tahun untuk meningkatkan gairah kunjungan ke obyek wisata ini. Selasa, 22 Oktober 2019. TEMPO/Made Argawa
“Tapi, penyelenggara selalu berusaha menampilkan pengisi acara yang berbeda dan berkesan,” katanya. Bupati Eka merupakan penggagas tampilnya topeng emas Gajah Mada yang saat ini tersimpan di Gianyar.
Meski pada saat penyelenggaraan Ulun Dunu Festival ada acara serupa di Nusa Dua, Eka tetap optimis acara di Ulun Danu akan mendapatkan sambutan antusias dari masyarakat dan wisatawan asing. MADE ARGAWA
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini