Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah bangunan baru di Tokyo, Jepang, dibongkar karena menghalangi pemandangan Gunung Fuji. Bangunan yang berfungsi sebagai kondominium itu dirobohkan hanya beberapa pekan sebelum penyewa dijadwalkan pindah ke sana.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pembongkaran itu dilakukan setelah orang-orang yang tinggal di dekat bangunan tersebut mengeluh karena kondominium menghalangi pandangan mereka ke Gunung Fuji. Bangunan bernama Grand Maison Kunitachi Fujimi Dori itu terdiri dari 10 lantai dengan 18 unit dijual seharga 70 hingga 80 juta yen (Rp7,3 hingga Rp8,3 miliar) per apartemen, menurut Kyodo News.
Dibangun Tahun Lalu
Pembangunan kondominium yang berjarak 10 menit berjalan kaki dari stasiun kereta Kunitachi ini dimulai pada Januari tahun lalu. Pengembang Sekisui House menyesuaikan cetak biru aslinya setelah mendapat masukan dari para tetangga, menurunkan ketinggian setiap lantai dan mengurangi bangunan dari 11 lantai menjadi 10 lantai.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Terlepas dari perubahan ini, pengembang mengatakan akan menghancurkan kondominium tersebut karena kurangnya pertimbangan mengenai dampaknya terhadap pemandangan.
Pengembang Merasa Bersalah
Juru bicara Sekisui House mengatakan pada Selasa bahwa pihaknya secara sukarela memutuskan untuk menghentikan proyek tersebut.
“Tidak dapat disangkal bahwa situasi saat ini mempunyai dampak yang sangat besar terhadap lanskap. Kami telah memutuskan untuk memprioritaskan pemandangan dari jalan. Kami sadar akan budaya yang menghargai pemandangan, namun kami gagal mempertimbangkannya secara memadai," kata dia.
Pengembang akan mencatat biaya konstruksi dan pembongkaran sebagai kerugian luar biasa dan akan menawarkan kompensasi kepada pembeli atau bentuk ganti rugi alternatif.
Utamakan Pemandangan Gunung Fuji
Kondominium ini berada di bagian barat Tokyo yang terkenal dengan pemandangan indah gunung tertinggi di Jepang, yang tampak menjulang di ujung Jalan Fujimi atau "Fuji Viewing” Street.
“Kami tidak ingin kehilangan daya tarik kota kami, di mana pada hari yang cerah Anda dapat melihat Gunung Fuji dengan jelas,” kata seorang warga yang tidak disebutkan namanya kepada stasiun televisi Jepang TBS.
Beda dengan kondominium itu, bulan lalu sebuah kota di Jepang, Fujikawaguchiko, melakukan pemasangan penghalang jaring besar untuk menghalangi pemandangan Gunung Fuji untuk mencegah wisatawan yang berperilaku buruk mengambil foto di tempat tersebut.
Penduduk lokal merasa terganggu selama bertahun-tahun karena pengunjung asing di Fujikawaguchiko yang membuang sampah sembarangan, melanggar peraturan lalu lintas, dan melanggar peraturan lalu lintas demi mendapatkan foto sempurna dari gunung berapi strato yang ikonik tersebut. Tempat yang diblokir menawarkan pemandangan Gunung Fuji berselimut salju yang menjulang tinggi di atas toko serba ada Lawson.