Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

hiburan

Layar Penghalang Pemandangan Gunung Fuji yang Ikonik Dicopot Sementara

Layar penghalang pemandangan Gunung Fuji tersebut tidak akan dipasang lagi selama perilaku pengunjung tetap baik.

21 Agustus 2024 | 12.36 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Fujikawaguchiko, Prefektur Yamanashi, telah menyingkirkan layar hitam besar yang telah menghalangi pemandangan Gunung Fuji yang ikonik sejak akhir Mei. Layar tersebut disingkirkan pada Kamis, 15 Agustus 2024 untuk mencegah kerusakan akibat Topan Ampil, kata para pejabat, Selasa, 20 Agustus 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kota itu menjadi terkenal di media sosial karena pemandangan indah yang ditawarkannya, yakni gunung yang menjulang di belakang sebuah toko serba ada. Dalam beberapa tahun terakhir, area di depan toko itu dibanjiri wisatawan yang datang untuk mengambil foto. Hal itu banyak dikeluhkan penduduk setempat karena perilaku wisatawan yang dianggap buruk, seperti membuang sampah sembarangan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mereka memilih untuk tidak memasangnya kembali untuk saat ini. "Kami ingin mengamati dampak dari pencopotannya," kata pejabat kota. "Meskipun masih ada beberapa pengunjung di lokasi tersebut, kami tidak lagi melihat banyak orang yang tiba-tiba menerobos lalu lintas untuk menyeberang jalan.

Foto-foto yang diambil dari trotoar sempit di luar kantor dokter gigi menjadi populer secara daring, memperlihatkan puncak Gunung Fuji yang tertutup salju terlihat dramatis di balik sebuah toko swalayan.

Tidak ada masalah sejak layar tersebut diturunkan, kata para pejabat. Layar tersebut tidak akan dipasang lagi selama perilaku pengunjung tetap baik, kata salah seorang pejabat. Namun, penghalang tersebut dapat dipasang kembali jika masuknya wisatawan kembali dan mulai menimbulkan masalah lebih lanjut.

Gunung Fuji adalah gunung berapi ikonik Jepang. Gunung ini terkenal karena keindahannya yang megah dan signifikansi budayanya. Dengan ketinggian 3.776 meter, gunung ini merupakan puncak tertinggi di Jepang dan salah satu bangunan penting yang paling dikenal di negara ini. Bentuknya yang hampir simetris dan ditutupi salju menjadikannya simbol Jepang, yang ditampilkan secara menonjol dalam seni, sastra, dan cerita rakyat.

THE JAPAN TIMES | TIMES OF INDIA 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus