Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Hari-hari Terakhir THR Sriwedari, Pengelola Diskon Tiket Masuk

Pengelola Taman Hiburan Rakyat (THR) Sriwedari memastikan bakal berhenti beroperasi pada 4 Desember.

25 November 2017 | 11.44 WIB

Pentas Musik Gamelan Selandia Baru di Sriwedari
Perbesar
Pentas Musik Gamelan Selandia Baru di Sriwedari

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Solo - Pengelola Taman Hiburan Rakyat (THR) Sriwedari memastikan bakal berhenti beroperasi pada 4 Desember. Menjelang tutup, mereka akan memberi diskon tiket masuk untuk hiburan panggung musik sebesar 50 persen.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Tiket untuk empat hari terakhir akan kami diskon sebesar 50 persen," kata pengelola THR Sriwedari, Sinyo Sujarkasi, Kamis 23 November 2017. Jika biasanya harga tiket untuk menyaksikan pertunjukan musik dipatok Rp 20 ribu per orang, pada saat itu mereka hanya akan menjualnya Rp 10 ribu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Sinyo, hal itu dilakukan sebagai ucapan perpisahan kepada para penggemar panggung musik THR Sriwedari. "Kami tidak akan mengambil untung, yang penting penonton datang banyak," katanya.

Pengelola juga akan mengundang artis populer untuk pementasan di hari-hari terakhirnya. "Tanggal 1 Desember kami menghadirkan Erni Johan pada sesi tembang kenangan," katanya. Sedangkan pada 3 Desember, mereka menggelar pementasan terakhirnya dengan mengundang Didi Kempot di sesi musik campursari.

THR Sriwedari harus tutup setelah selama 32 tahun terakhir menghibur masyarakat Solo dan sekitarnya. Pemerintah Kota Surakarta tidak lagi memperpanjang kontrak penggunaan Sriwedari karena akan melakukan penataan kawasan.

"Bagaimanapun kami sangat berat hati harus berpisah dengan warga Solo," kata Sinyo. Tempat hiburan berupa panggung musik dan berbagai wahana permainan anak itu menurutnya sudah menjadi bagian dari masyarakat Solo.

Saat ini pengelola THR Sriwedari masih mencari lokasi lain sebagai tempat baru. "Kalau bisa jangan jauh-jauh dari Solo," katanya. Sebab, mereka telah memiliki penggemar meski harus bersaing dengan tempat hiburan lain yang lebih modern.

Nilai investasi untuk membangun tempat baru menurutnya mencapai Rp 50 miliar. Dengan investasi yang cukup besar itu, sebenarnya mereka memiliki kemampuan untuk membuat tempat hiburan yang lebih modern. "Namun sejak awal kami memang telah berkomitmen memberikan hiburan kelas rakyat," katanya.

Pemilik Orkes Melayu (OM) Sera, Mochammad Sholeh berharap THR Sriwedari bisa segera menemukan lokasi baru. "Tempat hiburan seperti ini sudah cukup langka dan sulit ditemukan," katanya.

Dia sendiri juga mengakui bahwa THR Sriwedari telah ikut membesarkan nama Sera di blantika musik dangdut. "Setiap pentas di Sriwedari, penonton kami mencapai ribuan orang," katanya.

AHMAD RAFIQ (Solo)

Berita lain:

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus