Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

hiburan

Kasus Hanni NewJeans Ditutup, Dianggap Bukan Perundungan di Tempat Kerja

September lalu, penggemar NewJeans mengadukan dugaan perundungan di tempat kerja terhadap Hanni di Hybe, induk label ODOR.

20 November 2024 | 17.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Ketenagakerjaan dan Perburuhan Regional Seoul Korea menolak klaim perundungan di tempat kerja terhadap seorang anggota girl grup K-pop NewJeans, Hanni, pada Rabu, 20 November 2024. Keputusan ini didasarkan pada penetapan bahwa Hanni tidak memenuhi kriteria karyawan berdasarkan Undang-Undang Standar Ketenagakerjaan Korea.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tuduhan ini berawal dari aduan yang diajukan penggemar NewJeans ke Kementerian Ketenagakerjaan pada pertengahan September. Aduan ini berisi tuduhan bahwa Hanni Pham, seorang anggota grup berkebangsaan Australia-Vietnam, telah mengalami perundungan di tempat kerja selama bergabung di Hybe, perusahaan induk ADOR, label NewJeans.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Berdasarkan sifat dan ketentuan kontrak manajemen yang ditandatangani oleh Pham Hanni (nama asli Hanni), ia tidak dapat dianggap sebagai karyawan berdasarkan Undang-Undang Standar Ketenagakerjaan, karena pekerjaannya tidak termasuk dalam hubungan bawahan untuk upah," demikian penjelasan Kantor Ketenagakerjaan.

Dianggap Bukan Perundungan di Tempat Kerja

Mereka mengklarifikasi bahwa syarat untuk disebut perundungan di tempat kerja, sebagaimana didefinisikan oleh Undang-Undang Standar Ketenagakerjaan, antara lain pelaku mengeksploitasi posisi otoritas atau hubungan hierarkis di tempat kerja. Namun, hubungan antara Hanni dan manajernya dianggap sebagai hubungan pihak-pihak yang setara dalam kontrak.

Selain itu, kantor tersebut menyebutkan beberapa alasan mengapa Hanni tidak dapat diklasifikasikan sebagai karyawan, termasuk tidak adanya jam kerja atau lokasi yang tetap, beban keuangan bersama antara perusahaan dan Pham Hanni untuk biaya yang terkait dengan kegiatan hiburannya, dan pembayaran yang diterimanya dicirikan sebagai pembagian keuntungan bukan kompensasi untuk tenaga kerja. Selain itu, Hanni membayar pajak penghasilan bisnis bukan pajak penghasilan karyawan. Dia juga menanggung risiko keuntungan atau kerugian dari kegiatan hiburannya.

Cerita Perundungan Hanni

Sebelumnya, pada September, Hanni NewJeans bercerita selama siaran langsung YouTube bahwa seorang manajer telah meminta artis lain untuk mengabaikannya (Hanni) jika dia menyapa mereka di lorong HYBE. Insiden ini mendorongnya untuk tampil sebagai saksi di sidang Komite Lingkungan dan Ketenagakerjaan Majelis Nasional pada 15 Oktober. Saat itu, Hanni mengungkapkan kebingungan dan frustrasi atas insiden tersebut. "Saya yakin bahwa perusahaan membenci kami," kata dia. 

Hanni juga mengkritik CEO HYBE Kim Joo Young, dengan menyatakan bahwa CEO tersebut tidak melakukan yang terbaik.

"Tidak ada kemauan untuk memperjuangkan kami atau mengambil tindakan yang tepat. Saya tidak bisa mengatakan dia melakukan yang terbaik." Dia selanjutnya mendesak penyelesaian yang cepat untuk masalah tersebut.

Setelah kesaksiannya, seorang penggemar NewJeans mengajukan pengaduan melalui Kantor Elektronik Rakyat, menuntut agar tuduhan perundungan di dalam HYBE diselidiki secara menyeluruh.

ALL KPOP | KOREA TIMES

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus