Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Keunikan Masjid Agung Dharmasraya, Tanpa Satupun AC Berkonsep Green Building

Masjid Agung Dharmasraya, Sumatera Barat diresmikan pada 7 Januari 2023 dengan konsep green building. Apakah itu?

9 Januari 2023 | 13.03 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Sejumlah warga mengunjungi Masjid Agung Dharmasraya di Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat, Jumat 6 Januari 2023. Masjid Agung Dharmasraya yang dibangun di atas lahan 67.193 meter persegi dengan biaya Rp103 miliyar tersebut diresmikan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. ANTARA FOTO/Muhammad Arif Pribadi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) meresmikan Masjid Agung Dharmasraya pada Sabtu, 7 Januari 2023. Masjid yang berlokasi di Nagari Gunung Medan, Kecamatan Sitiung ini dibangun di atas lahan seluas 67.193 meter persegi, dengan luas bangunan masjid 8.783 meter persegi. Keunikan masji ini terletak dari konsep bangunannya yang menggunakan konsep green building

"Ini memakai konsep green building. Tanpa AC, sirkulasi udara bagus, mengurangi pemakaian lampu di siang hari, hemat daya, ramah lingkungan dan hemat energi,” kata Sutan Riska, dalam keterangannya, Sabtu 7 Januari 2023.

Dilansir langgam.id mitra Teras.id pada 7 Januari 2023, Sutan Riska, Bupati Dharmasraya, memaparkan bahwa masjid ini mengusung tema green building sehingga lebih ramah lingkungan dan hemat energi. Dengan tidak menggunakan satu unit air conditioner, masjid ini ikut serta mendukung gerakan hemat daya.

“Masjid ini dapat dijadikan ikon religi yang bisa dimanfaatkan masyarakat sebagau sarana penguatan imtaq, ibadah, dakwah dan kajian Islam,” ujarnya. 

Foto udara pembangunan Masjid Agung Dharmasraya di Gunung Medan, Dharmasraya, Sumatera Barat, Senin 24 Januari 2022 ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan./hp (ANTARA FOTO/WAHDI SEPTIAWAN)

Pembangunan ini mendapatkan respons positif dari pemerintah pusat. Riska menjelaskan bahwa presiden memberikan bantuan berupa sebidang tanah. Riska melanjutkan, Kementerian PUPR menyumbangkan landscape dan sumber biaya pembangunan berasal dari APBD. 

Lokasi masjid ini terbilang strategis yaitu berada di pinggir lintas Sumatera. Hal ini memudahkan masyarakat dari arah Jakarta dengan jalur darat bisa mampir ke masjid ini. Selain itu, juga akan ada rest area rumah gadang. Pembangunan Masjid Agung Dharmasraya pin merupakan komitmen Riska sejak 2015 saat mencalonkan diri sebagai bupati.

Secara keseluruhan, desain Masjid Agung Djarmasraya berjumlah empat. Angka empat ini yaitu terlihat dari empa tiang, empat menara, dan empat kubah. Hal ini melambangkan sahabat nabi ada empat, kitab yang diturunkan Allah kepada para nabi berjumlah empat.

Lalu, istilah adat Minang ada juga dengan sebutan tau jo nan empat adat istiadat, yakni kato mandaki, kato mandata, kato manurun dan kato malareng. Hal ini bermakna seseorang harus pandai menjaga sikap kepada yang lebih tua, sebaya, yang lebih kecil dan tokoh-tokoh masyarakat.

NAOMY A. NUGRAHENI 

Baca juga: Masjid Agung Dharmasraya Telah Diresmikan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus