Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Bulan Ramadan biasanya jadi momentum dan ceruk pasar lagu religi. Di bulan puasa, banyak musisi religi bermunculan di Indonesia, salahsatu yang konsisten adalah Opick.
Pemilik nama lengkap Aunur Rofiq Lil Firdaus lahir pada 16 maret 1794 di Jember, Jawa Timur. Ia adalah anak pasangan Abdul Gofur dan Lilik Sholehah. Opick tumbuh dari keluarga sederhana dan kuat lingkungan agama.
Sejak SMP Opick sudah memiliki cita-cita sebagai penyanyi. Ia membuat grup band dengan berbekal kemampuan dan memainkan alat musik. Kadang Opick mengamen di lampu merah untuk mencari inspirasi dalam lagunya.
Sebelum tenar kerena kepiawannya meracik lagu religi, Opick merupakan seorang penyanyti rock di bawah asuhan produser Log Zhelebour. Dirangkum dari buku “Opick: Oase Spritual Dalam senandung” pada tahun 1990-an, Opick bersama teman-teman dari Jember membentuk sebuah band beraliran cadas, yakni Timor Band.
Karya-karya Timor Band menuai protes dari banyak pihak, sebab liriknya yang menyinggung banyak orang. Album “Nyanyian Perjalanan” kurang dapat respon pasar, bahkan mendapatkan kritikan dan ejekan. Ia mewarkan demonya kerbagai label. Dengan semangat membara, pantang menyerah Opick mencoba menawarkan karya karyanya. Terutama kepada Log Zelebour, dimana ada Log, Opick akan selalu mengejar. Hanya sekedar menawarkan demo kaset supaya di terima di dapur rekaman.
Album perdana Timor Band baru dipasarkan setelah diterima di Loggis Record milik Zeledour. Hal ini terjadi karena selalu dikejar ketika ada kesempatan bertemu. Akhirnya tahun 1997, pengajuan demo diterima dan direkam. Karena beberapa sebab rekaman ini hanya tampil di TVRI saat event tahun baru.
Opick penah menjadi prodser band rock bernama Xiruz, yang meluncurkan album “terdalam pada 2009. Opick bahkan berniat di semua genre, menyokong pembuatan album di genre rock and blues dan pop.
Tahun 2000 hingga 2002 album Opick tidak laku di pasaran. Ia sempat memotong rambut panjangnya denga harapan albumnya laku dipasar. Namun untuk sekian kalinya Opick harus menelan kegagalan.
Dari rock ke pop, Opick mengubah alirannya dengan berbagai pertimbangan. Ia mengubah penampilannya dengan menggunakan sorban dan baju koko dalam setiap penampilannya. Sebelum menekuni genre religi, Opick mendapat tawaran menjadi juri lomba di Nasyid, Tausyiah dan Qiraah (NTQ) di TV 7.
Opick juga diminta K.H Arifin Ilham untuk menyusun lagu-lagu religius yang dimuat di album nasyid, tausiah dan zikir dari K.H Arifin Ilham. Setelah menjadi juri, Opick mendapat tawaran dari personel grup Nasyid Snada, Agus Idwar. Ia diminta untuk mengisi lagu Tombo Ati yang harus di perbaiki supaya berbeda dengan versi lamanya.
Hasil arsemen Opick meledak di pasaran saat RCTI menjadikannya Themesong Ramadhan 1425. Pada awal juni 2005 Ia kembali merilis album pertamanya yang berjudul istighfar. Dalam waktu 3 bulan, album ini mampu menembus angka 310 ribu, sehingga Opick mendapatkan double platinum di Tee Box Resto, Jumat (7/10/2005).
Sebelum meluncurkan album istighfar, Opick merilis album pop rock pertamanya, dengan lagu utama “Jejak Langkah” pada tahun 1999. Setelah itu, Opick baru merilis karya religinya dengan Album perdananya “Istighfar”.
Untuk mengingat sejarahnya perjuangannya, Opick menyebut para fans-nya dengan sebutan TOAT atau tombo ati. Opick menciptakan lagu-lagunya dari refleksi pengalaman hidup, yang menjadi inspirasi dalam tiap napas lantunan syairnya.
Tak hanya berkecimpung di dunia musik, Opick juga memasuki dunia layar lebar sebagai produser, sutradara, dan sekaligus aktor.
KHUMAR MAHENDRA
Pilihan Editor: Promotor Beberkan Persiapan Opick untuk Tampil di Festival Pasar Musik 2023
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini