Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah pusat menggelar panen serentak di 14 provinsi dan 157 kabupaten/kota di seluruh Indonesia, Senin, 7 April 2025. Panen serentak ini diikuti Pemerintah Kota Yogyakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan luas wilayah Kota Yogyakarta hanya 32,8 kilometer persegi dan dipadati dengan bangunan hotel, penginapan, kos, pusat belanja, di mana areal persawahah panen raya di kota itu? Di Kota Yogyakarta panen raya padi itu digelar di Kampung Malangan, Kelurahan Giwangan, Kecamatan Umbulharjo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo yang turut dalam acara panen raya itu mengatakan, meski merupakan kawasan perkotaan, Kota Yogyakarta tetap memiliki area persawahan yang masih terjaga meski luasannya kian terbatas. "Lahan pertanian di Kota Yogyakarta terbatas, hanya 32,67 hektare yang tersebar di lima kecamatan," kata Hasto.
Kecamatan di Kota Yogyakarta yang masih memiliki areal sawah itu antara lain Umbulharjo, Tegalrejo, Kotagede Mantrijeron, dan Mergangsan. Sembilan kecamatan lain di Kota Yogyakarta sudah tak ada lagi sawah. Dengan lahan sawah sangat terbatas itu, Hasto mengatakan harus tetap bisa berkontribusi dalam memperkuat ketahanan dan kedaulatan pangan nasional. "Kita harus bisa memanfaatkan lahan persawahan yang tersisa di Kota Yogyakarta ini," kata Hasto.
Lumbung Pangan Libatkan Hotel dan Restoran
Pemerintah Kota Yogyakarta berencana membuat lumbung pangan melalui program food bank yang menggandeng berbagai perusahaan. Hasto berharap agar petani Kota Yogya tetap bisa berinovasi agar menciptakan produk pertanian khas baru yang khas mengingat Yogyakarta sebagai Kota Wisata yang dikunjungi jutaan orang tiap tahunnya. Perputaran ekonomi di Kota Yogyakarta salah satunya ditopang sektor wisata yang turunannya ada industri kuliner dan UMKM lokal. "Karena wilayah yang lahannya terbatas harus bisa memunculkan berbagai inovasi agar pertanian bisa terus berkembang," kata dia.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (DPP) Kota Yogyakarta Sukidi mengatakan, program food bank yang digagas tersebut merupakan salah satu terobosan bidang ketahanan pangan. "Program ini selain sebagai upaya ketahanan pangan di Kota Yogya juga sebagai food rescue dari makanan yang berlebih di hotel dan restoran, karena masih sering terjadi penumpukan pangan dari hotel ataupun resto," kata dia.
Distribusi Makanan ke Lansia
Secara teknis, lanjutnya, food bank ini nantinya akan menampung makanan-makanan dari hotel ataupum restoran dan akan di distribusikan kepada lansia yang jumlahnya 1.082 di Kota Yogyakarta. Sebelum di distribusikan kepada para lansia, makanan ini akan di tampung di sekretariat food bank yang berada di Kantor DPP Kota Yogya. "Lansia yang menjadi sasaran program ini adalah lansia miskin yang diluar panti," ujar dia.
Ia mengungkapkan bawha program tersebut telah disambut positif oleh Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DI Yogyakarta. Rencananya program ini akan diluncurkan pada 10 Mei 2025 mendatang. "Dengan food bank ini juga akan mengurangi volume sampah organik di Kota Yogyakarta. Sampah sisa makanan ini mencapai 40 persen," ujarnya.