Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Usai menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh di bulan suci Ramadan, umat Islam di seluruh dunia menyambut kedatangan hari kemenangan dan perayaan penuh sukacita, yakni Hari Raya Idul Fitri. Perayaan ini juga dilakukan komunitas Muslim di Singapura.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Meskipun Singapura bukan negara dengan mayoritas Muslim, suasana Idul Fitri tetap terasa meriah dengan berbagai tradisi dan perayaan yang khas, mulai dari menghias rumah hingga menyantap sajian khas hari raya bersama keluarga. Dilansir Visit Singapore, Timeout Travel, Sassy Mama, dan Roots, beginilah perayaan Hari Raya Idulfitri di Singapura.
Tentang Hari Raya Idulfitri di Singapura
Sebagai informasi, Hari Raya Idulfitri, juga disebut sebagai Eid al-Fitr, merupakan salah satu perayaan penting bagi kaum Muslim di seluruh dunia yang jatuh pada bulan kesepuluh kalender Hijriah, Syawal. Perayaan ini sekaligus menandai berakhirnya bulan Ramadan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berbeda dengan Natal, yang perayaannya jatuh pada tanggal yang sama setiap tahunnya, tanggal peringatan maupun perayaan dalam Islam, termasuk Idulfitri, bisa berbeda-beda dari tahun ke tahun. Hal ini karena penetapan perayaannya didasarkan pada kalender Hijriah yang menjadikan pergerakan Bulan sebagai patokan perhitungannya.
Di Singapura, komunitas Muslimnya setidaknya memiliki dua hari raya besar: Hari Raya Idul Fitri dan Hari Raya Haji (Iduladha). Karena hadir usai ibadah puasa Ramadan, Idul Fitri juga dijuluki sebagai “Hari Raya Puasa” di Negeri Singa.
Tahun ini, berdasarkan informasi dari Sassy Mama, Hari Raya Puasa di Singapura jatuh pada 31 Maret 2025. Apakah perayaan ini termasuk libur nasional? Ya, Hari Raya Puasa, setiap tahunnya, ditetapkan sebagai salah satu hari libur nasional di Singapura dengan durasi hanya selama 1 hari, yakni pada perayaannya saja.
Tradisi Hari Raya Idulfitri di Singapura
Kurang lebih mirip dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya, berikut sejumlah tradisi Hari Raya Puasa di Singapura yang hampir tak pernah absen tiap tahunnya.
1. Saling Mengucapkan Selamat Hari Raya
“Selamat Hari Raya Aidilfitri!” Sesama umat Islam, baik di Singapura maupun negara-negara dengan komunitas Muslim lainnya, memiliki kebiasaan saling berbagi ucapan selamat. Ucapan tersebut juga kerap dibarengi dengan frasa “maaf zahir dan batin” yang kurang lebih sepadan dengan “mohon maaf atas segala kesalahan saya”.
2. Menunaikan Salat Berjemaah di Masjid
Umat Islam di Singapura memulai perayaan dengan melaksanakan salat Idulfitri di seluruh negeri. Ibadah ini dilaksanakan pada pagi hari, ketika matahari mulai terbit. Usai menunaikan salat, sesama jemaah biasanya saling berjabat tangan dan menyampaikan ucapan selamat hari raya.
3. Mengunjungi Keluarga dan Meminta Maaf
Idulfitri menjadi kesempatan bagi para anggota keluarga untuk mengunjungi satu sama lain. Karena masih memiliki budaya pengaruh Melayu, umat Islam Singapura tak kelewatan mengenakan pakaian tradisional khas Hari Raya Puasa berupa “baju kurung”.
Bukan hanya sekadar bertamu dan makan bersama, umat Islam juga meminta maaf kepada anggota keluarga lain, khususnya dari orang yang lebih muda ke yang lebih tua. Hal yang sama juga mereka lakukan kepada teman maupun kolega.
4. Mendekorasi Rumah
Sebelum menyambut kedatangan sanak keluarga, kaum muslimin tak jarang melakukan bersih-bersih dan menghias rumah beberapa hari sebelum Idulfitri tiba. Ini tak ubahnya mirip dengan kebiasaan etnis Tionghoa yang juga memasang dekorasi serba merah di rumah mereka ketika Hari Raya Imlek tiba.
Hal serupa juga dilakukan oleh umat Islam di Singapura. Mereka mempercantik setiap sudut rumah mereka dengan lampu kelap-kelip ataupun pernak-pernik berwarna hijau serta emas.
5. Berbagi Sampul Duit Raya
Tradisi lain yang juga tak kalah mirip dengan tradisi selama Imlek adalah pembagian sampul atau amplop duit raya. Amplop-amplop hijau ini berisi sejumlah uang yang seringnya dibagikan anggota keluarga yang lebih tua kepada anak-anak dan sanak saudara yang masih kecil
6. Membanjiri Bazar Ramadan
Terdapat bazar-bazar Ramadan di Singapura menjelang Hari Raya Puasa, dan tempat-tempat ini hampir selalu dibanjiri oleh pengunjung. Sejumlah lokasi, seperti Geylang Serai ataupun Kampong Gelam, kerap menjadi pusat perayaan Idul Fitri di Negeri Singa.
Pasar malam atau bazar Ramadan yang berlangsung sebelum Idul Fitri ini menawarkan berbagai macam barang, mulai dari pakaian tradisional, pernak-pernik dekorasi, hingga aneka kuliner khas.
Kuliner Khas Hari Raya Idulfitri di Singapura
Idulfitri tidak lengkap tanpa hidangan lezat yang disajikan kepada keluarga dan tamu. Di Singapura, berbagai makanan khas disiapkan untuk merayakan hari istimewa ini. Visit Singapore membagikan sejumlah sajian khas Hari Raya Puasa di Singapura.
1. Ketupat
Ketupat merupakan hidangan khas Idulfitri yang selalu hadir di meja makan selama Hari Raya Puasa. Makanan ini berupa kue beras yang dibungkus dalam anyaman daun palem. Ketupat afdal disantap dengan hidangan berkuah ataupun rendang.
2. Rendang
Kalau ada ketupat, wajib ada rendang seperti di Indonesia. Hidangan ini berbahan dasar daging, umumnya daging sapi, yang dimasak dengan berbagai rempah dan santan sehingga menciptakan cita rasa yang kaya di lidah.
3. Sayur Londeh Lontong
Sayur londeh lontong merupakan menu berkuah, biasanya santan, yang menghadirkan lauk beraneka ragam, seperti telur sambal, mi, dan lontong yang mirip dengan ketupat.
4. Kueh
Apakah tidak ada camilan atau hidangan penutup? Komunitas Muslim di Singapura sering menyantap kueh semasa Hari Raya Puasa. Kudapan ini terbuat dari tepung beras, gula palem, santan, dan daun pandan dan mudah dikenali dengan tampilannya yang warna-warni di setiap lapisannya. Kueh mirip dengan kue lapis di Indonesia.
TIMEOUT | VISIT SINGAPORE