Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Mengenal Tradisi Ngejotin Jaga Silaturahmi Antar Kampung

Festival Lebaran Cipayung tahun 2025, mengangkat tema tradisi ngejotin, apa maknanya dan bagaimana prosesinya?

20 April 2025 | 10.39 WIB

Tradisi ngejotin yang dipraktikkan camat Cipayung Panangaran Ritonga serta Sekretaris Kota Jakarta Timur Kusmanto, dalam Festival Lebaran Cipayung, Sabtu 19 April 2025, di Agro Wisata Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur. Tempo/Yunia Praiwi
Perbesar
Tradisi ngejotin yang dipraktikkan camat Cipayung Panangaran Ritonga serta Sekretaris Kota Jakarta Timur Kusmanto, dalam Festival Lebaran Cipayung, Sabtu 19 April 2025, di Agro Wisata Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur. Tempo/Yunia Praiwi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Festival Lebaran Cipayung tahun ini mengangkat tema "Tradisi Ngejotin, Jangan Ampe Mati Obor." Tradisi yang hanya ada di wilayah Cipayung, Jakarta Timur ini masih terus dilakukan secara turun temurun. Festival tersebut pun menjadi sarana untuk melestarikan tradisi tersebut agar semakin dikenal generasi muda.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Tradisi ngejotin atau maleman, biasanya dilakukan oleh warga kampung mengirimnkan makanan ke kampung lainnya saat 10 malam terakhir di bulan Ramadan. Dalam festival Lebaran Cipayung tradisi ngejotin dipraktikkan oleh para pejabat di lingkungan kota administrasi Jakarta Timur, Sabtu 19 April 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tradisi ngejotin yang dipraktikkan camat Cipayung Panangaran Ritonga serta Sekretaris Kota Jakarta Timur Kusmanto, dalam Festival Lebaran Cipayung, Sabtu 19 April 2025, di Agro Wisata Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur. Tempo/Yunia Pratiwi

Dimulai dari camat Cipayung, Panangaran Ritonga, membawakan makanan ke Sekretaris Kota Jakarta Timur, Kusmanto, yang menunggu di rumah betawi yang ada di sisi kanan panggung. Disusul para lurah lainnya di kawasan Cipayung, Cilangkap, Ceger, Bambu Apus, Lubang Buaya, hingga Pondok Ranggon secara bergantian memberikan makanan. 

Apin Hisyam, pemerhati budaya betawi, mengatakan pemilihan tradisi ini berdasarkan ide dari komunitas msayarakat. Tradisi ini bertujuan untuk menjaga kerukunan masyarakat setempat, baik warga muslim dan non muslim. "Kerukunan yang terjadi di maysarakat sekitar membuat kerja sama dan gotong rotongnya semakin kuat," ujarnya kepada Tempo, usai menarasikan tradisi ngejotin dalam festival tersebut.

Aneka makanan berupa kue-kue Betawi yang dibawa saat tradisi ngejotin. Tradisi tersebut menjadi tema Lebaran Cipayung jilid tiga, yang digelar Sabtu Minggu 19-20 April 2025, di Agro Wisata Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur. Tempo/Yunia Pratiwi

Apin menjelaskan proses mengantarkan makanan itu dilakukan secara berurutan. Dimulai dari warga Pondok Ranggon dan Cilangkap yang dianggap paling tua di wilayah Cipayung, mengantarkan makanan ke wilayah Kampung Kramat, Setu, lalu ke Ceger, dan lainnya. Makanan dibagikan ke kepala kampung untuk disalurkan ke warganya, atau ke musola untuk orang-orang yang itikaf. Makanan yang dibawa berupa kue-kue khas Betawi. Seperti kue lepet, apem, cawan, cucur, dan kue pisang. 

Selain ngejotin, ada tradisi lainnya yang dilakukan menjelang Lebaran. Nyorog misalnya, hampir mirip dengan ngejotin yang dilakukan dengan membawa makanan. Bedanya, nyorog membawa makanan ke rumah orang tua. "Jadi biar nanti Lebaran orang tua enggak kebingunan makanan, kita sebagai anak, cucu membantu orang tua," ujar Apin. 

Salah satu makanan khas Betawi yang dijual di Festival Lebaran Cipayung, Sabtu-Minggu, 19-20 April 2025 di Agro Wisata Cilangkap, Cipayung, Jakarta Timur. Tempo/Yunia Pratiwi

Menurut dia, banyak tradisi Betawi yang arif dan perlu dilestarikan untuk generasi berikutnya. Dia pun berharap tradisi ngejotin dan lainnya bisa menjadi warisan budaya takbenda. "Kegiatan  membawa silaturahmi ke sesama kampung harus terus terjalin supaya enggak ada tawuran," katanya. 

Festival Lebaran Cipayung digelar selama dua hari, Sabtu-Minggu 19-20 April 2024 di kawasan Agro Wisata Cilangkap, Cipayung, Jakarta TImur. Selain tradisi ngejotin, festival ini diramaikan dengan pertunjukan lenong, penampilan musik dan seni tradisional. Pengunjung juga dapat mencoba beragam kuliner betawi, seperti dodol, kerak telor, tape uli, dan masih banyak lainnta di stan-stan UMKM. 

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus