Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sesuai namanya, Istana Pagaruyung di Nagari Pagaruyung, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat merupakan peninggalan dari kerajaan Pagaruyung. Perkiraan dibangun pada abad ke 17. Kokoh berdiri diatas 72 pasak bangungan, bentuknya rumah panggung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Terdiri dari 3 lantai serta interior dihiasi dengan ornamen khas Minangkabau, sekitar 50 macam motif sarat filsafah. Semakin megah dengan atapnya yang khas, mirip tanduk kerbau, disebut dengan Ganjang, terbuat dari ijuk atau serat alami yang diolah dari pohon enau.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berikut detail bangunan megah Istana Pagaruyung tersebut. Di lantai pertama, adalah ruang utama. Ukurannya paling luas. Terdapat singgasana raja dan beberapa kamar, konon digunakan oleh anak raja yang telah menikah. Ruang utama itu adalah tempat raja memberi perintah.
Kemudian di lantai kedua, tampak beberapa bilik yang dipakai oleh anak raja yang masih melajang atau belum menikah. Sementara di lantai terakhir, tempat sang raja memantau keadaan negerinya. Posisinya tepat di bawah ganjang yang tinggi memudahkan raja memandang sekitar negeri.
Selain istana raja, adapula bangunan lain seperti Batu Tapakan, koleksi ini digunakan sebagai tempat tumpuan kaki. Saat akan masuk ke istana ini, pengunjung diwajibkan untuk mencuci kaki sebelum menginjak batu tapak ini. Di sekitar batu tapak pun sudah tersedia guci berisi air lengkap dengan gayungnya.
Lainnya ada Anjuang Perak yang berfungsi sebagai ruang rapat khusus para wanita yang dipimpin oleh Bundo Kanduang. Ada tiga tingkat, fungsinya beda-beda. Yang pertama untuk musyawarah, kedua untuk istirahat permaisuri atau Bundo Kanduang, dan terakhir untuk tempat tidur beliau. Ada pula Anjuang Rajo babadiang, sama seperti halnya Anjuang Perak, bedanya tempat ini dipakai oleh sang Raja.
Terakhir, Anjuang Parangin di Istana Pagaruyung, tempat ini dipakai putri raja yang belum menikah. Terdiri dari dua lantai. Pada bangunan ini terdapat Mahligai yang menyimpan berbagai benda kebesaran para raja, disusun rapi dalam peti bernama Aluang Bunian.
RAUDATUL ADAWIYAH NASUTION
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.