Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hiburan

Menyelam di Nusa Penida Bersama Mola Mola, Ikan Berjuluk Ocean Sunfish

Mola Mola termasuk pemalu tetapi mereka akan sering tinggal di satu area untuk waktu yang lama jika mereka tidak terganggu.

4 Desember 2021 | 08.43 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bali memiliki begitu banyak pesona yang selaku dapat mengundang wisatawan untuk datang. Salah satu yang paling istimewa adalah Mola Mola, ikan laut raksasa yang bisa ditemukan di Nusa Penida.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di Nusa Penida terdapat sebuah spot menyelam yang disebut Crystal Bay. Di sana lah biasanya Mola Mola muncul dan dapat dilihat oleh para penyelam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mola Mola yang dikenal juga dengan sebutan ocean sunfish ini merupakan kerabat ikan buntal berdiameter sekitar tiga meter dan beratnya mencapai satu ton atau lebih. Mola Mola terbesar tercatat dengan berat 2,5 ton.

Dalam bahasa Latin, Mola berarti 'batu giling' yaitu gumpalan batu abu-abu bulat. Di Prancis, Mola Mola adalah ikan bulan dan orang Jerman menyebutnya Schwimmender Kopf, yang diterjemahkan menjadi 'kepala renang'.

Mola Mola termasuk pemalu tetapi mereka akan sering tinggal di satu area untuk waktu yang lama jika mereka tidak terganggu. Maka saat akan melihatnya, penyelam harus menjaga jarak setidaknya 10 meter.

Waktu terbaik untuk menyaksikan Mola Mola di Crystal Bay adalah antara Juli dan Oktober. Kebanyakan penyelam datang untuk melihat Mola Mola pada bulan Agustus dan September yang dapat menyebabkan lokasi penyelaman yang ramai. Peluang untuk melihat Mola Mola bisa lebih tinggi di sekitar bulan purnama ketika termoklin air dingin lebih melimpah.

Hal yang penting diketahui Mola Mola telah dikategorikan sebagai hewan yang rentan terhadap kepunahan oleh International Union for Conservation of Nature. Menurut data Kementerian Kelautam dan Perikanan, Ikan besar itu sering menjadi korban kecelakaan dalam lalu lintas perairan laut seperti tersangkut di baling-baling kapal perahu atau tertabrak. Begitu lamban gerakannya membuat ia tak dapat menghindar dari kecepatan kapal tersebut. Sampah-sampah laut juga menjadi salah satu penyebab kematiannya karena tersedak akibat menelan sampah plastik yang disangkanya adalah ubur-ubur. Tapi perburuan ilegal menjadi faktor utama yang membuat keberadaan Mola Mola hampir punah.

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik Tempo.co Update untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram lebih dulu.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus