Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Musibah Jatuhnya Yeti Airlines di Nepal, Pesawat Disebut Kehilangan Daya Dorong

Pesawat yang dioperasikan oleh Yeti Airlines itu jatuh sesaat sebelum mendarat di kota wisata Pokhra Nepal pada 15 Januari.

7 Februari 2023 | 15.19 WIB

Suasana lokasi jatuhnya pesawat di Pokhara di Nepal barat, 15 Januari 2023. Sagar Raj Timilsina/Handout via REUTERS
Perbesar
Suasana lokasi jatuhnya pesawat di Pokhara di Nepal barat, 15 Januari 2023. Sagar Raj Timilsina/Handout via REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah pesawat yang jatuh di Nepal bulan lalu dan menewaskan lebih dari 70 orang di dalamnya disebut tidak memiliki gerakan dorong di mesinnya pada tahap terakhir penurunannya, kata lembaga yang ditunjuk pemerintah untuk menyelidiki kecelakaan itu, Senin, 6 Februari 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Pesawat itu jatuh sesaat sebelum mendarat di kota wisata Pokhra pada 15 Januari. Itu tercatat sebagai salah satu kecelakaan pesawat terburuk di Nepal dalam 30 tahun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Ada 72 penumpang di pesawat bermesin ganda ATR 72 yang dioperasikan oleh Yeti Airlines Nepal, termasuk dua bayi, empat anggota awak dan 10 warga negara asing. Tim penyelamat menemukan 71 jenazah dengan satu orang yang belum ditemukan diperkirakan tewas.

Analisis perekam suara kokpit dan perekam data penerbangan menunjukkan baling-baling dari kedua mesin menjadi "feather in the base leg of descending", kata panel itu dalam sebuah pernyataan. Pakar penerbangan KB Limbu mengatakan baling-baling yang menjadi bulu berarti tidak ada daya dorong di mesin atau tidak menghasilkan tenaga apa pun.

Kementerian Transportasi Singapura (MOT) membantu otoritas Nepal untuk mengambil dan memproses pembacaan data dari perekam penerbangan. Ini atas permintaan otoritas investigasi di Nepal, kata seorang juru bicara kementerian dalam sebuah pernyataan pada 26 Januari. Semua informasi terkait investigasi akan ditangani oleh otoritas investigasi Nepal.

CHANNEL NEWS ASIA

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus