Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi mengganti 22 nama jalan dengan nama-nama seniman Betawi dan tokoh lainnya. Salah satunya nama Jalan Cikini VII di Keluharan Cikini, Kecamatan Menteng, Jakarta Pusat diubah menjadi Jalan Tino Sidin. Siapa dia?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dilansir dari Antara, Tino Sidin dikenal sebagai pelukis dan guru gambar kelahiran Tebing Tinggi, Sumatera Utara pada 25 November 1925. Ia pertama kali mulai mengajar di kampung halamannya saat usianya baru 20-an. Pada 1960 ia memutuskan pergi ke Yogyakarta untuk masuk ke Akademi Seni Indonesia yang kini dikenal Institut Seni Indonesia (ISI).
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pada 1969 stasiun Televisi lokal TVRI Yogyakarta pertama kali menayangkan acara "Gemar Menggambar". 10 tahun kemudian acara tersebut ditayangkan secara nasional.
Selama satu dekade tiap Minggu sore, Pak Tino menghadirkan kesenangan menggambar kepada anak-anak. Ia mendorong anak-anak untuk tak takut membuat kesalahan saat menggambar dengan slogannya yang khas "Ya, bagus."
Di kehidupan pribadinya, Tino Sidin menjadi seniman sukses dengan karya-karyanya yang terinspirasi dari kehidupan sehari-hari, salah satu lukisannya yang paling dikenal adalah Empat Anak Main, yang menggambarkan empat orang putrinya.
Ternyata tak hanya muncul di TVRI, Pak Tino juga waktu itu punya sanggar-sanggar menggambar di Jakarta. Ada beberapa titik sanggar, beberapa di antaranya di Pasar Seni, Mal Blok M, Lotus, Jatinegara dan lainnya.
Pak Tino menghembuskan napas terakhirnya di Jakarta pada 29 Desember 1995. Walau begitu, jejak pelajaran menggambar beliau masih terus terekam, terutama bagi anak-anak di era 1980-an.
Walau tak banyak catatan tentangnya, namun Pak Tino dinilai turut berjasa dalam memperjuangkan kemerdekaan. Sebagai bentuk apresiasi atas karya dan jasa pak Tino dalam memperjuangkan kemerdekaan, pendidikan seni, dan budaya, dibangunlah Museum Taman Tino Sidin di Yogyakarta, dan diresmikan pada 14 Oktober 2014.
Dalam museum Taman Tino Sidin, dipajang berbagai karya lukis Pak Tino dan karya lain dari berbagai seniman. Sebelum diberikan sebagai nama Jalan di Jakarta, terlebih dahulu Jalan Tino Sidin berada di Yogyakarta, tepat di depan rumah keluarganya.
ANNISA FIRDAUSI
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.