Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kabar duka datang dari dunia konservasi Indonesia. Seekor gajah Sumatera ditemukan tewas di Dusun Pantan Jerik, Desa Karang Ampar, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah. Gajah berkelamin jantan tersebut diduga tewas setelah tersengat tegangan listrik yang tinggi dari pagar kejut (power fencing) ilegal. Aktor, Chicco Jerikho pun bereaksi atas kasus ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kabar ini pertama kali disebarkan oleh akun @muslimnyonk yang merupakan anggota Tim Pengaman Flora dan Fauna (TPFF) Aceh Tengah di Instagram yang kemudian dibagikan ulang oleh Chicco pada Sabtu, 7 Juni 2024. “TERJADI LAGI, dan lagi kasus kematian gajah diduga karna terkena fencing dengan arus listrik tegangan tinggi,” tulisnya di bawah unggahan yang memperlihatkan foto dan video kondisi dari gajah tersebut.
Chicco Jerikho Minta Pemerintah Tertibkan Pemasangan Pagar Kejut Ilegal
Melalui unggahan itu, Chicco juga menegaskan dan meminta pemerintah untuk mengambil tindakan serius dalam menangani kasus pemasangan pagar kejut ilegal demi menghindari kejadian serupa di masa mendatang. “Tertibkan fencing-fencing ilegal, bukan hanya bisa mencelakakan satwa, tapi kita manusia juga. Kawal terus kasus ini sampai tuntas!”
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemasangan pagar kejut sendiri sebetulnya memang dilakukan sebagai upaya untuk menghalau gajah masuk ke area permukiman warga yang dekat dengan hutan. Strategi ini dilakukan setelah upaya penggunaan mercon atau meriam karbit demi menghindari konflik antar gajah dengan warga yang sudah terjadi sejak 2015 lalu.
Akan tetapi, tidak sedikit warga yang kemudian menyalahgunakan izin penanaman pagar kejut ini dengan mengalirkan listrik tegangan tinggi yang berpotensi membahayakan tidak hanya gajah, tetapi juga warga sekitar. Arus listrik yang dialirkan tidak sesuai dengan batas arus listrk yang terbilang aman dan tidak mematikan, seharusnya sekitar 7-8 joule [0,00000194 – 0,00000222 kWH], sebagaimana yang tertulis pada laman Mongabay.
Chicco Jerikho mengunggah gajah di wilayah konservasi mati karena pagar kejut. Foto: Instagram.
Di awal tahun, kasus tewasnya gajah akibat tersetrum sengatan listrik tegangan tinggi juga sudah pernah terjadi. Seekor gajah Sumatera juga ditemukan tewas di perkebunan warga pada 10 Maret 2024. Kondisi ini menjadi kabar duka karena populasi gajah Sumatera sudah masuk ke dalam kategori hewan yang dilindungi.
Chicco Jerikho Buka Donasi Peduli Penjaga Gajah
Sebagai anggota dari solidaritas kelompok masyarakat peduli gajah, Chicco Jerikho sudah menyuarakan kepedulian serta kegelisahannya terhadap populasi gajah di Indonesia sejak berkolaborasi dengan WWF-Indonesia pada 2016. Melalui media sosialnya, ia berusaha mengedukasi masyarakat Indonesia secara luas untuk tidak bosan menjaga keseimbangan alam, khususnya hutan, sebagai habitat asli kelompok gajah.
Di dalam unggahan terbarunya, Chicco mengumumkan pembukaan donasi yang dapat membantu Tim TPFF sebagai garda terdepan dalam upaya mitigasi gajah Sumatera. TPFF sendiri merupakan kelompok swadaya yang bekerja secara sukarela dalam menghalau gajah-gajah masuk ke area warga menggunakan alat-alat seadanya demi menjaga kerukunan antar dua entitas berbeda di wilayah ekosistem yang berdekatan.
“Setelah kejadian kematian gajah yang terulang, terus menerus, saya bersama kelompok masyarakat peduli gajah, ingin mengajak kalian semua untuk membantu para relawan yang berada di lapangan. Mereka adalah orang-orang yang berada di garda terdepan untuk menghalau dan mitigasi ketika interaksi negatif terjadi,” tulisnya. Hal ini menjadi langkah kecil yang ia lakukan untuk mengimbau masyarakat agar ikut berpartisipasi dalam upaya menjaga kelestarian alam dan lingkungan.
Pilihan Editor: Satu Anak Gajah Sumatera Lahir di Pusat Konservasi Gajah Riau