Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

teroka

Review Film Heartbreak Motel: Penjelajahan Psikologis, Jati Diri, dan Cinta Sejati Lewat Perspektif 3 Kamera

Heartbreak Motel adalah film adaptasi dari novel Ika Natassa yang menggambarkan perjalanan seorang aktris, Ava Alessandra, dalam menghadapi trauma masa lalu.

1 Agustus 2024 | 14.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Heartbreak Motel bukan sekadar adaptasi novel karya Ika Natassa, melainkan sebuah karya sinematik dengan pendekatan sisi psikologis yang cukup kompleks, dan menyuguhkan pengalaman visual yang eksploratif. Film ini mengisahkan perjalanan emosional seorang aktris bernama Ava Alessandra.

Plot Film dan Pendalaman Perspektif Tokoh Utama

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Film Heartbreak Motel menyuguhkan pendalaman tokoh Ava, terutama sisi psikologisnya. Berbeda dengan novelnya, dalam versi film juga ada tambahan tokoh yang memperkaya isi cerita.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Diperankan dengan memukau oleh Laura Basuki, Ava adalah sosok yang terperangkap dalam hubungan yang tidak sehat bersama Reza Malik, yang diperankan oleh Reza Rahadian. Hubungan tersebut menjadi pemicu bagi kembalnya luka dan trauma masa lalu yang selama ini mengganggu ketenangan jiwa Ava.

Dalam usahanya untuk menyembuhkan diri, Ava melarikan diri ke sebuah motel, menyamar sebagai staf, lalu takdir mempertemukannya dengan Raga Assad, yang diperankan oleh Chicco Jerikho. Pertemuan ini membuka jalan baru bagi Ava untuk menemukan kembali siapa dirinya yang sebenarnya, jauh dari bayang-bayang trauma yang selama ini membelenggu pikiran dan jiwanya.

Proses penyembuhan ini tidak hanya menggugah emosi, tetapi juga mengajak penonton untuk merenung tentang pentingnya mencintai diri sendiri. Film ini juga menunjukkan kemampuan Laura Basuki dalam memerankan karakter yang cukup kompleks. Ava bukanlah karakter biasa; dia adalah cerminan dari perenungan batin yang rumit.

Pengalaman Visual Lewat 3 Kamera Berbeda

Sutradara Angga Dwimas Sasongko sukses meramu eksplorasi cerita dan artistik visual dalam Heartbreak Motel. Dengan pendekatan yang lebih liar dibandingkan novel aslinya, ia menggunakan tiga jenis kamera untuk menyampaikan pengalaman visual yang beragam, yakni kamera digital, kamera seluloid 16 milimeter, dan kamera seluloid 35 milimeter.

Setiap jenis kamera mewakili lapisan psikologis dan dunia yang berbeda dalam pikiran Ava, menjadikan penonton tidak hanya menyaksikan, tetapi juga merasakan setiap sudut pandang dari cerita yang disuguhkan. Pemilihan penggunaan kamera seluloid secara kebetulan ternyata membawa berkah tersendiri untuk film Heartbreak Motel, dan memberikan warna baru pada setiap adegan yang ditampilkan. 

Keberhasilan Angga dalam mengorkestrasi setiap elemen film dengan detail membuat Heartbreak Motel lebih dari sekadar film romansa biasa. Ini adalah sebuah perjalanan emosional yang mengajak penonton untuk menyelami kedalaman jiwa Ava dan mengajak untuk merenungkan arti dari penyembuhan, mencintai diri sendiri, dan menemukan cinta sejati.

Film Heartbreak Motel diproduksi oleh Visinema Pictures dan dijadwalkan tayang pada Kamis, 1 Agustus 2024 di seluruh bioskop di Indonesia. Film ini dibintangi oleh Laura Basuki, Reza Rahadian, Chicco Jerikho, dan Sheila Dara. 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus