Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Puncak perayaan Waisak 2568 BE di Candi Borobudur, Jawa Tengah, akan digelar pada Kamis, 23 Mei 2024. Ribuan umat Buddha dari Indonesia dan beberapa negara Asia akan berkumpul di candi ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Puncak perayaan Waisak juga bisa disaksikan wisatawan. Pada puncak perayaan akan ada pelepasan lampion pada 23 Mei, diikuti dengan meditation walk hingga pasar medang di sekitar Candi Borobudur, yang akan diselenggarakan pada 24–26 Mei 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Direktur Pemasaran dan Program Pariwisata InJourney Maya Watono mengatakan bahwa rangkaian acara Waisak ini terbuka untuk umum. "Kami berharap masyarakat mendapatkan pengalaman spiritual yang mengesankan dengan menyaksikan perayaan Waisak 2024 di Candi Borobudur,” kata kata dia dalam keterangan pers akhir pekan lalu.
Acara puncak Waisak dibuka dengan acara Kirab Waisak dari Candi Mendut ke Candi Borobudur, peringatan detik-detik Waisak, pradaksina Candi Borobudur, dan pelepasan lampion.
Perayaan Waisak Candi Borobudur selalu dimeriahkan dengan pelepasan lampion. Acara ini selalu disambut dengan antusias oleh umat dan masyarakat. Bahkan, festival lampion ini menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun asing. Penerbangan lampion pada festival lampion merupakan simbol bahwa doa-doa yang dipanjatkan akan segera terkabul.
Ketentuan Mengikuti Rangkaian Perayaan Waisak
Untuk mengikuti rangkaian perayaan Waisak 2024, wisatawan hanya perlu membeli tiket masuk ke Candi Borobudur. Menurut laman InJourney, tiket masuk Pelataran Candi Borobudur untuk dewasa sebesar Rp50.000. Wisatawan bisa membeli tiket melalui laman ticket.borobudurpark.com.
Selain itu, pengunjung juga diharuskan mengikuti ketentuan yang berlaku khusus pada acara ini. Ketentuan tersebut di antaranya tidak membawa makanan dan minuman dari luar ke area pelepasan lampion, tidak merokok, menerbangkan drone tanpa izin, serta mengambil foto terlalu dekat dan tanpa izin ke arah Bhikkhu yang sedang beribadah.
Masyarakat yang hadir diminta untuk menggunakan pakaian yang sopan dan berwarna putih dan menjaga ketenangan selama prosesi Waisak berlangsung.
ANTARA | TEMPO