Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan

Siap jadi Ibu Kota Budaya Italia 2025, Sisilia Larang Penjualan Suvenir Mafia

Larangan ini diharapkan mengubah cara wisatawan melihat Sisilia dan mengirimkan pesan bahwa aktivitas organisasi kriminal tersebut tidak ditoleransi.

28 Agustus 2024 | 08.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Salah satu reruntuhan kuno di Sisilia, Italia (Pixabay)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sisilia terkenal di seluruh dunia karena beberapa alasan, mulai dari makanan laut, wine, objek wisata seperti Gunung Etna dan Lembah Kuil, dan juga sebagai tempat kelahiran mafia. Namun, kini Sisilia berupaya untuk menghilangkan citra mafia. Salah satu caranya adalah melarang pedagang menjual suvenir bertema mafia kepada turis karena dianggap sebagai glamorisasi organisasi kriminal tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Larangan ini muncul saat Agrigento bersiap menjadi ibu kota budaya Italia tahun depan. Agrigento, kota yang didirikan pada tahun 582 SM oleh orang Yunani, terletak di sisi tenggara pulau. Mereka ingin menyoroti kekayaan budayanya, bukan warisan mafia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di toko-toko suvenir di sekitar pulau Sisilia turis sering menemukan barang dagangan bertema mafia mulai dari magnet, kaus, hingga pembuka botol dan gelas.

Melawan kendali mafia

Mafia Sisilia masih beroperasi di pulau itu, terlibat dalam kegiatan kriminal seperti pemerasan, perdagangan narkoba, dan penculikan. Agrigento berjuang melawan kendali mafia

Francesco Miccichè, Wali Kota Agrigento, memberlakukan larangan penjualan suvenir yang menampilkan Mafia. Gambar dan simbol organisasi dunia bawah tanah tersebut sering ditemukan pada barang dagangan, termasuk orang Sisilia dengan pakaian tradisional yang memegang senapan laras pendek yang dikenal sebagai lupara.

Peraturan tersebut diharapkan dapat mengubah cara wisatawan melihat kota tersebut dan mengirimkan pesan yang jelas bahwa aktivitas organisasi kriminal tersebut tidak ditoleransi oleh otoritas setempat.

"Mengingat bahwa penjualan produk semacam itu di wilayah Agrigento mempermalukan masyarakat setempat, yang telah berkomitmen untuk menyebarkan budaya legalitas selama bertahun-tahun, saya memerintahkan pelarangan penjualan segala jenis objek yang memuji, atau merujuk dengan cara dan bentuk apa pun, kepada mafia dan kejahatan terorganisasi," kata wali kota tersebut kepada pers Italia. 

Kepolisian setempat telah diberi wewenang untuk memeriksa toko suvenir di kota tersebut dan mengeluarkan denda jika ditemukan produk terlarang. Namun, sampai saat ini belum dijelaskan besarnya denda yang harus dibayar jika melanggar larangnan itu.  

Program Ibu Kota Budaya

Dewan kota mengatakan Sisilia menyiapkan sejumlah program budaya untuk mempersiapkan diri sebagai ibu kota budaya. Program itu akan mencakup 44 proyek baru yang mengeksplorasi hubungan manusia dengan alam.

Salah satu acara terpenting adalah konser trio opera pop Italia Il Volo di Lembah Kuil atau Valley of the Temples. Lembah Kuil merupakan salah satu situs warisan dunia yang tercatat di UNESCO dengan sisa-sisa arkeologi yang berasal dari saat pulau tersebut saat menjadi koloni Yunani Kuno pada abad ke-6 dan ke-5 SM. Sisilia merupakan pusat arsitektur kuno, abad pertengahan, Barok, dan modern dan terdapat museum arkeologi yang patut diperhatikan.

TIMEOUT | EURONEWS

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus