Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

Situs Tambang Emas Lebong Tandai Layak Jadi Geowisata Nasional

Situs pertambangan emas tua di Lebong Tandai memiliki sejumlah prasyarat untuk ditetapkan sebagai geowisata nasional.

10 November 2017 | 19.38 WIB

Jalur Lintas Barat Sumatera. antarabengkulu.com
Perbesar
Jalur Lintas Barat Sumatera. antarabengkulu.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Bengkulu - Penyelidik Bumi Utama Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral, Oki Oktaridi mengatakan situs pertambangan emas tua di Lebong Tandai, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu, memiliki sejumlah prasyarat untuk ditetapkan sebagai geowisata nasional.

"Sumber daya geologi tidak hanya dapat dimanfaatkan untuk pertambangan tapi juga wisata atau dikenal geowisata," kata Oki saat pemaparan hasil survei potensi geowisata Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Bengkulu di Bengkulu, Jumat, 10/11.

Ia mengatakan geowisata merupakan pariwisata minat khusus dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam. Misalnya: bentuk bentang alam, batuan, struktur geologi dan sejarah kebumian, gunung berapi, danau, air panas, pantai, sungai dan air terjun.

Selain bentang alam, menurut dia, Lebong Tandai memiliki nilai budaya tambang emas zaman Belanda . "Bekas tambang emas Lebong Tandai itu punya nilai geologi. Emasnya pun spesifik," ujar penulis buku Warisan Geologi Sumatera ini.

Oki mengatakan, untuk menjadi geowisata nasional, kondisi situs bekas tambang itu harus terpelihara dengan baik.

Kepala Dinas ESDM Provinsi Bengkulu Ahyan Endu mengatakan, ada puluhan titik situs geologi di tiga kabupaten dan kota sudah disurvei. Tujuannya untuk menggali potensi geowisata daerah.

Di Kabupaten Seluma terdapat tujuh situs geologi yang disurvei, yakni Mata Air Panas di Desa Air Keruh, Air Terjun Benang Setungkal di Desa Mekar Jaya, Goa Seruman Desa Banyu Kencana, Air Terjun Suma Melintang, Goa Kecil, Goa Besar dan Kolam Air Panas di Desa Lubuk Resam.

Sedangkan di Rejanglebong ada enam situs, yakni Air Terjun Muara Karang, Mata Air Panas "Tempat Pemandian Dewa", Air Panas Grojogan Sewu (Pacoa Sibeu), Air Terjun Cu'up Lekat, Bukit Kaba dan Air Terjun Batu Betiang.

Berikutnya di Kabupaten Kaur terdapat situs geologi Pantai Way Hawang, Pantai Laguna, Pantai Kahayangan, Air Terjun Tujuh Panggung, Air Terjun Tiga Panggung dan Danau Kembar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

ANTARA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus