Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sophia Latjuba mengatakan hingga kini berusia 50 tahun, dia tak punya rumah. Sophia Latjuba memilih menyewa rumah selama dua sampai tiga tahun kemudian menempati rumah baru.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada dua alasan Sophia Latjuba memilih mengontrak ketimbang beli rumah. Alasan pertama, harga rumah di Jakarta, menurut dia, terlalu mahal dan tidak masuk akal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Nilai rumah di Jakarta tidak sebanding dengan harganya. Kok bisa harganya sama kayak di Beverly Hills?" kata Sophia di kanal YouTube TS Media pada Selasa, 11 Mei 2021. Jika membeli rumah seharga miliaran rupiah, itu tidak sepadan dengan apa yang diterima.
Luna Maya sebagai pembawa acara dalam program bincang-bincang tersebut balik bertanya, bukankah kalau terus-menerus menyewa rumah, maka pengeluaran pun membengkak? Jika uang yang dibayar untuk menyewa rumah bahkan bisa jadi sama nilainya dengan membeli rumah.
"Bukannya kalau diperpanjang setiap tahun, maka jumlah uang yang kamu keluarkan mirip-mirip (hampir sama besar)," kata Luna. Mendengar pertanyaan itu, Sophia mengakui pendapat Luna Maya ada benarnya. Dia memang harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk membayar sewa rumah dan ongkos pindahan.
Luna Maya. Instagram.com/@lunamaya
Kemudian Sophia Latjuba menyampaikan alasan kedua, dia memang suka tinggal berpindah-pindah supaya tidak bosan. Inilah kebiasaannya untuk selalu menikmati suasana baru ketimbang menetap di sebuah rumah seumur hidupnya.
"Aku suka (pindah-pindah), (tinggal di sebuah rumah selama) dua tahun itu sudah mulai bosan," kata Sophia Latjuba. Biasanya ibunda Eva Celia ini hanya menempati rumah yang disewanya selama dua tahun lalu pindah ke rumah baru yang lain.
"Selalu dua tahun pindah. Aku cari rumah baru di daerah lain, ganti furniture segala macam," kata Sophia Latjuba. "Aku enggak bisa tinggal di satu rumah lebih dari dua sampai tiga tahun. Itu membuatku gila."
Urusna pindahan, Sophia Latjuba sudah terbiasa dan lambat laun menjadi ahlinya. Dia selalu bersemangat karena pindahan menjadi momentum untuk menata ulang setiap perabot di rumah baru. "Dua hari beberes rumah pasti sudah kelar," katanya.