Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Pertengahan Desember 2021 lalu, Marvel resmi merilis film Spider-Man: No Way Home. Film ini juga mendapat atensi dari berbagai pecinta film, khususnya di Indonesia. Tidak bisa dipungkiri, film Spider-Man yang berawal dari komik garapan Stan Lee masih saja dinikmati hingga detik ini.
Berbicara kesusksesan Spider-Man tidak bisa lepas dari sosok Stan Lee. Pria yang memiliki nama Stanley Martin Liber ini lahir pada 28 Desember 1922 di New York, Amerika Serikat. Stan Lee merupakan anak dari pasangan imigran Rumania, Celia dan Jack Lieber. Ayahnya adalah seorang pemotong pakaian yang tidak mendapatkan banyak pekerjaan setelah depresi berat. Keluarganya harus hidup dalam kesulitan keuangan di apartemen satu kamar.
Lee bersekolah di DeWitt Clinton High School di The Bronx dan berdampingan melakukan pekerjaan kecil seperti, menulis berita kematian untuk layanan berita dan siaran pers untuk National Tuberculosis Center. Sebagai seorang anak hidupnya dipengaruhi oleh membaca dan menonton film. Dia bermimpi suatu hari menulis The Great American Novel.
Setelah lulus dari sekolah menengah atas pada usia 16 tahun, Lee dipekerjakan sebagai asisten editorial untuk Timely Comics, dan pada tahun 1942 ia dipromosikan menjadi editor. Saat itu dia sudah mulai menulis naskah komik untuk Timely sebagai Stan Lee, nama samaran yang akhirnya menjadi nama resminya.
Menukil biography.com, pada awal 1960-an, Lee dipanggil oleh bosnya untuk membuat seri untuk Marvel Comics (nama baru Timely) yang dapat bersaing dengan judul hit DC Comics Justice League of America. Mengutip pengaruh menulis seperti Sir Arthur Conan Doyle dan Jules Verne, dan mengikuti dorongan istrinya, Joan, Lee menyingkirkan beberapa konvensi superhero yang biasa. Oleh karena itu, dengan artis dan co-creator Jack Kirby, Fantastic Four lahir pada 1961.
Ketika itu Lee dan Kirby menggarap atau menciptakan tokoh pahlawan yang memiliki 4 karakter atau yang sering disebut The Fantastic Four yang berisi Hulk, Doctor Strange, X-Man, dan Spider-Man. Sepanjang 1960-an, ia menulis naskah, mengarahkan seni, dan mengedit sebagian besar seri Marvel sambil memoderasi halaman surat. Dia juga menulis kolom bulanan, Stan's Soapbox.
Berdasarkan thefamouspeople.com, pada 1971, Stan Lee diminta untuk menulis cerita tentang efek buruk narkoba dan dia berpikir untuk memasukkannya ke dalam 'The Amazing Spider-Man'. Otoritas Kode Komik menentangnya karena penggambaran narkoba bertentangan dengan kode. Lee dan Goodman tetap melanjutkannya dan menerbitkan cerita dalam komik mereka. Ceritanya menjadi sangat terkenal dan Marvel dihargai karena menyebarkan pesan yang bertanggung jawab.
Stan Lee meninggal di usia 95 tahun. Berdasarkan laporan dari TMZ edisi 12 November 2018, sebuah ambulans dipanggil ke rumahnya di Hollywood Hills pada Senin dini hari. Namun, dalam perjalannya menuju Cedars-Sinai Medical Center, bapak Superhero ini mengembuskan napas terakhirnya. Ia meninggal karena pneumonia.
GERIN RIO PRANATA
Baca: Deretan Aktor Pelakon Peter Parker dalam Film Spider-Man, Ada Versi Jepang
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini