Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Perjalanan

UWRF Targetkan 25.000 Pengunjung ke Ubud

Acara Ubud Writers & Readers Festival (UWRF) kembali dihelat. Kali ini penyelenggaraan UWRF disemarakkan dengan pemutaran berbagai film.

28 September 2019 | 19.30 WIB

Diskusi sekaligus jumpa pers perhelatan Acara Ubud Writers & Readers Festival (UWRF) 2019. TEMPO/Made Argawa
Perbesar
Diskusi sekaligus jumpa pers perhelatan Acara Ubud Writers & Readers Festival (UWRF) 2019. TEMPO/Made Argawa

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Denpasar - Acara Ubud Writers & Readers Festival (UWRF) kembali diseleggarakan pada 23-27 Oktober 2019. Tahun ini tema yang diangkat adalah Karma. Festival yang diprakarsai oleh Yayasan Mudra Swari Saraswati itu menargetkan minimal 25.000 pengunjung. 

“Minimal sama dengan tahun sebelumnya sekitar 25.000,” kata koordinator media UWRF 2019 Tiara Mahardika, Sabtu, 28 September 2019. Para pengunjung URWF 2019 bisa menikmati pemutaran film Kucumbu Tubuh Indahku, film karya sutradara legendaris Garin Nugroho yang mengeksplorasi perjalanan batin berliku seorang penari Lengger Lanang.
 
Ada pula pemutaran film Aruna dan Lidahnya, film yang diadaptasi berdasarkan novel karya Laksmi Pamuntjak, “Selama pemutaran film Aruna dan Lidahnya, penonton bisa mencicipi sejumlah hidangan khusus kreasi Chef Bara Pattiradwajane yang terilhami oleh novel dan film tersebut,” ujar Tiara.
 
Tiara menjelaskan, tahun ini UWRF akan menyambut lebih dari 180 pembicara dari 30 negara, untuk mengisi lebih dari 170 program seperti diskusi, acara spesial, lokakarya penulisan dan budaya, peluncuran buku, pemutaran film, pameran seni hingga pertunjukan musik.
 
Nantinya, ada tiga lokasi utama yang akan menjadi tempat penyelenggaraan program utama, yaitu Festival Hub di Taman Baca, Indus Restaurant, dan NEKA Art Museum, “Ketiganya berlokasi di Jalan Raya Sanggingan, Ubud,” ujarnya.
 
Juga akan ada peluncuran buku pada UWR. Buku Nagabumi III: Hidup dan Mati di Chang’an oleh Seno Gumira Ajidarma, Sambal Nation oleh Bara Pattiradjawane, Fall Baby oleh Laksmi Pamuntjak, “Serta buku UWRF19 Bilingual Antology yang merupakan buku antologi yang memuat karya lima penulis emerging UWRF19 dan karya sepuluh penulis pilihan tim kurator,” kata Tiara. MADE ARGAWA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Made Argawa

Koresponden Tempo di Bali

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus