Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kereta mewah Venice Simplon-Orient-Express menghadirkan sleeper train atau gerbong kereta tidur eksklusif. Interior sleeper train yang diberi nama L'Observatoire itu dikonsep dan dirancang oleh seniman JR. Gerbong tersebut akan menjadi akomodasi paling luas dan memberikan penumpang pengalaman mendalam saat melintasi Eropa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Venice Simplon-Orient-Express terdiri dari 17 gerbong yang dibangun pada tahun 1920-an dan 1930-an. Saat itu, desainer dan eksponen gerakan Art Deco paling terkenal, seperti René Prou dan René Lalique, ditugaskan untuk mendekorasi gerbong bersejarah ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setelah hampir satu abad kemudian, Venice Simplon-Orient-Express memilih JR untuk memberikan kehidupan baru ke dalam salah satu gerbong aslinya, Sleeping Car 3553.
Ketertarikan dengan kereta api
Bagi JR, kereta api seperti kanvas. Seperti terlihat dalam karya sebelumnya 'Women Are Heroes' (2007) - yang melibatkan pemasangan mata yang langsung dikenali di atap dan sisi kereta saat melewati daerah kumuh Kibera di Nairobi. Termasuk hingga 'Mind the Gap' (2017) yang menampilkan instalasi raksasa 700 kereta mini yang menggambarkan wajah, berputar dalam lingkaran tak berujung.
Ketertarikannya dengan kereta api dan kerajinan berusia seabad menariknya untuk bergabung dengan proyek ini. Kebiasannya duduk dekat jendela melihat lanskap yang berubah selalu menarik perhatian. Seolah-olah, menurut dia, sedang melakukan perjalanan melalui dunia yang berbeda. Setelah menciptakan karya seni, dia menyadari bahwa kereta api adalah cara untuk membuat karyanya dapat bepergian.
Seniman JR, yang mendesain sleeper train L'Observatoire milik Venice Simplon-Orient-Express. (dok. Belmond)
JR mengaku tidak akan pernah berani membayangkan kolaborasi ini, karena Venice Simplon-Orient-Express adalah kereta bersejarah. "Bekerja sama dengan perajin dan menemukan motif-motif yang menghormati zaman [dimana gerbong kereta dibangun] bukanlah suatu kendala, karena saya tertarik untuk menjadikan karya ini sebagai karya yang abadi, yang membuat saya seolah-olah seniman tahun 1920-an," ujarnya.
Inspirasi L'Observatoire
JR tertarik dengan kereta api sejak kecil. Sebab itu sebagian besar inspirasinya menciptakan L'Observatoire berasal dari pengalamannya dengan kereta api. Karyanya kali ini juga dipengaruhi desain studio seni pribadinya di Paris, pesona kerajinan berusia seabad, observatorium astronomi, dan lemari keingintahuan Renaisans.
JR ingin mengajak penumpang memasuki dunia imajinasinya melalui L'Observatoire. Dengan bentuknya sudut melengkung dan jendela bundar. Seolah tinggal di ruang pribadi seorang senuman. "Mengalami persimpangan jalan kreatif ini selama perjalanan adalah hal yang sangat istimewa dan belum pernah terlihat sebelumnya," kata JR dalam keterangan tertulis.
Dalam mendesain sleeper train ini, dia menggunakan teknik tradisional berusia seabad untuk melestarikan tampilan dan nuansa kereta. Karya seni yang bergerak ini mengundang penumpang untuk melakukan observasi, rasa ingin tahu, dan petualangan.
Gary Franklin, Wakil Presiden Kereta & Kapal Pesiar di Belmond, senang bisa bekerja sama dengan JR, yang memiliki minat yang sama terhadap Venice Simplon-Orient-Express. "L’Observatoire adalah bukti peran penting dalam menciptakan kembali pengalaman kereta api seiring kami melestarikan seni slowluxure," katanya.
L'Observatoire mulai beroperasi dengan Venice Simplon-Orient-Express pada tahun 2025. Kalau tertarik ingin merasakan sensasi naik kereta yang berbeda dapat mendaftar melalui website resminya.