Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
HARI sudah menginjak 17 Desember 2010. Pukul 1 dinihari itu, Leksi Kikilay masih duduk di dermaga Pelabuhan Wonreli, Maluku Tenggara Barat. Aktivitas bongkar-muat ratusan drum minyak tanah dan solar dari kapal LCT Cantika 01 ke truk mulai surut. Mata wartawan tabloid Teropong Barat Daya ini mulai berat. Tapi ia bertahan karena Alfret Mirulewan, wartawan tabloid Pelangi Maluku, belum datang.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo