Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kriminal

Berita Tempo Plus

<font size=2 color=#FF9900>PEMBUNUHAN WARTAWAN</font><br />Pulang Nama di Pantai Nama

Wartawan tabloid Pelangi Maluku dibunuh saat menelusuri penimbunan bahan bakar minyak. Ada dugaan otak pembunuhannya polisi pemilik usaha eceran solar.

18 April 2011 | 00.00 WIB

<font size=2 color=#FF9900>PEMBUNUHAN WARTAWAN</font><br />Pulang Nama di Pantai Nama
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

HARI sudah menginjak 17 Desember 2010. Pukul 1 dinihari itu, Leksi Kikilay masih duduk di dermaga Pelabuhan Wonreli, Maluku Tenggara Barat. Aktivitas bongkar-muat ratusan drum minyak tanah dan solar dari kapal LCT Cantika 01 ke truk mulai surut. Mata wartawan tabloid Teropong Barat Daya ini mulai berat. Tapi ia bertahan karena Alfret Mirulewan, wartawan tabloid Pelangi Maluku, belum datang.

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus