Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hukum

Bantah Terlibat Serang Orang Rimba Jambi, Kronologi versi PT SAL

PT Sari Aditya Loka (SAL) membantah ada penyerangan terhadap Orang Rimba kelompok Sikar di Kabupaten Merangin, Jambi, oleh petugas keamanan perusahaan

15 Mei 2020 | 14.45 WIB

Kelompok Orang Rimba berada di tempat hunian sementara mereka di lahan perkebunan kelapa sawit warga, Pamenang, Merangin, Jambi, Selasa, 20 Novmber 2018. Kelompok adat ini mau tak mau mulai mengubah cara hidupnya dari bercocok tanam di hutan secara berpindah-pindah menjadi menetap. ANTARA/Wahdi Septiawan
Perbesar
Kelompok Orang Rimba berada di tempat hunian sementara mereka di lahan perkebunan kelapa sawit warga, Pamenang, Merangin, Jambi, Selasa, 20 Novmber 2018. Kelompok adat ini mau tak mau mulai mengubah cara hidupnya dari bercocok tanam di hutan secara berpindah-pindah menjadi menetap. ANTARA/Wahdi Septiawan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta- Manajer Hubungan Masyarakat PT Sari Aditya Loka (SAL) Mochamad Husni membantah ada penyerangan terhadap Orang Rimba kelompok Sikar di Kabupaten Merangin, Jambi, oleh petugas keamanan perusahaan.

Pernyataan Husni menanggapi berita sebelumnya di tempo.co berjudul Kesulitan Cari Makan, Orang Rima Jambi Jadi Korban Penyerangan. “Pada peristiwa itu tidak terjadi penyerangan terhadap Orang Rimba,” kata Husni dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 15 Mei 2020.

Husni menceritakan, pada 12 Mei lalu atau saat kejadian, dua petugas keamanan PT SAL sedang melakukan patroli di perbatasan kebun inti perusahaan dengan kebun plasma Kredit Koperasi Primer Anggota. Saat patroli, petugas keamanan bertemu dengan lima warga Orang Rimba kelompok Sikar yang membawa 5 unit motor berkeranjang.

Petugas keamanan, menurut Husni, mencoba berdialog dan menyampaikan bahwa selain karyawan tidak diperbolehkan memasuki perkebunan perusahaan. Sebab, PT SAL menerapkan protokol operasional pencegahan Covid-19 demi mencegah setiap orang, termasuk Orang Rimba, dari kemungkinan terinfeksi virus atau menginfeksi orang lainnya.

Namun, kata Husni, yang terjadi justru di luar dugaan karena petugas keamanan dilempari batu oleh Orang Rimba tersebut. “Saat itu pertengkaran dapat dihindari. Orang Rimba mau mengikuti arahan dua petugas security,” katanya.

Malam harinya, jadwal petugas keamanan ditambah tiga orang, sehingga menjadi lima petugas yang berjaga. Ketika mereka melanjutkan patroli, di tengah jalan dihadang oleh delapan Orang Rimba dan terjadi pengeroyokan terhadap petugas keamanan perusahaan. “Mereka dipukul hingga babak belur dan basah kuyup karena diceburkan ke parit,” ujar Husni.

Untuk menghindari perkelahian lebih lanjut, Husni mengatakan petugas keamanan memilih mundur ke pos terdekat. Saat di pos itulah, petugas bertemu dengan masyarakat yang kebetulan melintas. Masyarakat, kata dia, emosi karena petugas keamanan, yang merupakan warga desa mereka, menjadi korban.

Menurut Husni kemarahan masyarakat itu mendorong warga mengajak tetangganya hingga terkumpul 100 orang untuk mencari dan mengejar Orang Rimba yang mengeroyok petugas keamanan tersebut. Pihak perusahaan selanjutnya menghubungi polsek setempat. “Musyawarah dan langkah-langkah mediasi terus diupayakan agar permasalahan ini selesai dengan damai,” kata dia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Friski Riana

Friski Riana

Lulus dari Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana pada 2013. Bergabung dengan Tempo pada 2015 di desk hukum. Kini menulis untuk desk jeda yang mencakup isu gaya hidup, hobi, dan tren. Pernah terlibat dalam proyek liputan Round Earth Media dari International Women’s Media Foundation dan menulis tentang tantangan berkarier para difabel.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus