Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Eks Menteri Komikasi dan Informasi (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengungkap satu tersangka mafia judi online Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) adalah orang dekat eks Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Orang itu berinisial T.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Budi Arie, yang kini menjabat Menteri Koperasi, mengatakan T adalah orang yang merekomendasikan Adhi Kismanto (AK) kepada dirinya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"T menawarkan beberapa orang yang disebutnya sebagai hacker-hacker muda. Muncullah AK yang bisa men-take down 50.000 sampai 100.000 situs per hari," kata Budi dalam keterangan resminya yang diterima Tempo, Ahad, 10 November 2024.
Budi mengaku, mengenal T sebagai aktivis politik dan dekat dengan Budi Karya Sumadi. Pada masa Pilpres 2024 lalu, T merupakan anggota tim sukses pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Kini, T diketahui juga menjadi timses Pramono Anung-Rano Karno, calon Kepala Daerah Jakarta dari PDI Perjuangan. "T sebagai ketua bidang konten sosial media," kata Budi.
Peran T dan AK serta sejumlah PNS Komdigi menjadi operator bandar judi online terbongkar dari penyidikan yang dilakukan Polda Metro Jaya. Mereka bekerja di kantor satelit di Bekasi untuk melindungi 1.000 situs judi online dari take down Kominfo (kini Komdigi).
"Tidak ada kaitan aktivitas mereka melindungi situs judol dengan saya," kata Budi Arie.
Tempo berupaya mengkonfirmasi Budi Karya melalui pesan singkat. Beberapa saat kemudian staf Budi Karya memberikan penjelasan namun enggan dikutip. Ia menyampaikan sedang menyiapkan siaran pers untuk menjawab tudingan Budi Arie Setiadi.
Koordinator Media dan Media Sosial Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno Pangeran Siahaan mengklarifikasi peernyataan Budi Arie. Menurut dia, T bukan merupakan bagian dari Tim Pemenangan dan tidak pernah meenjadi Ketua Bidang Konten Sosial Media Tim Pemenangan Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta 2024. "Pernyataan Bapak Budi Arie Setiadu tersebut jelas merupakan kekeliruan dan kami menganggapnya sebagai informasi yang menyesatkan," ujar Pangeran.
Polda Metro Jaya telah menetapkan 15 orang sebagai tersangka dalam kasus jasa mengamankan judi online. Dari 15 orang itu, 11 di antaranya merupakan pegawai Komdigi.
Para tersangka yang sebenarnya bertugas memblokir laman judi online agar tidak bisa diakses oleh masyarakat di Indonesia, mereka justru menjaganya dan meminta bayaran dari pemilik situs.
“Jadi mereka ini bertugas untuk memblokir situs-situs judi online. Mereka diberikan akses untuk melihat website-website judi online dan memblokirnya,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi di Bekasi, Jumat, 1 November 2024.
Para tersangka ini mengaku memblokir laman judi online setiap dua minggu sekali. Apabila dalam dua minggu pemilik laman tidak menyetor uang kepada Adhi Kismanto (AK), maka lamannya akan diblokir.
Komplotan ini menetapkan tarif Rp 8,5 juta per situs sebagai jasa pengamanan agar tidak diblokir.
Dede Leni Mardianti berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: 152 Pengungsi Rohingya Kembali ke Aceh Selatan, Ditolak di Banda Aceh\
Keterangan redaksi:
Berita ini mengalami perubahan pada pukul 16.35 WIB Senin, 11 November 2024, di bagian upaya konfirmasi Budi Karya dan penjelasan Pangeran Siahaan, tim pemenangan Pramono-Rano Karno.